Sektor Ritel Stabilisator Inflasi saat Ramadan

Sabtu, 04 Juli 2015 - 18:11 WIB
Sektor Ritel Stabilisator Inflasi saat Ramadan
Sektor Ritel Stabilisator Inflasi saat Ramadan
A A A
DEPOK - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menganggap sektor industri ritel menjadi stabilisator inflasi saat memasuki bulan Ramadan. Aprindo mengaku lega inflasi yang diumumkan masih di kisaran angka 7%, belum mencapai dua digit.

"Inflasi itu bisa terjadi karena ketidakstabilan harga. Banyak faktor yang membuat harga bisa meningkat. Pada saat Ramadan dan lebaran kami (industri ritel) disebut stabilisator inflasi," ujar Ketua Umum Aprindo Roy Nicolas Mandey, di Depok Sabtu (4/7/2015).

Menurut Roy, hal ini lantaran sektor ritel sudah membuat stok barang 3-6 bulan sebelumnya, sehingga ketersediaan barang dipastikan tersedia.

"Barang pasti ada, harga bisa stabil, dan tentunya tak dipermainkan situasi pasar. Tak terjadi barang langka atau ada oknum serta kartel yang ambil kesempatan di bulan Ramadan," jelasnya.

Pihaknya mendorong pemerintah harus cermat dalam melakukan operasi pasar. Tidak hanya mengeluarkan peraturan, tapi juga pengawaasan.

Roy mengakui omzet peritel lebaran tahun ini belum tercapai. Padahal, momentum Lebaran dan liburan semestinya menjadi yang tertinggi. Pada lebaran tahun lalu, omzet sebanyak 40% lebih di Juni dan Juli.

"Kami sambut baik bila pemerintah buat BPN (Badan Pangan Nasional), sehingga harga yang tak menentu harus ada yang mengatur dan mengawasinya dalam satu badan," pungkasnya.

Baca: Ini Penyumbang Tertinggi Inflasi Juni
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6869 seconds (0.1#10.140)