Lippo Cikarang Siapkan Mega Superblok Orange County
A
A
A
JAKARTA - Saat kondisi makroekonomi Indonesia menurun dan menyebabkan pelemahan daya beli konsumen, pengembang properti PT Lippo Cikarang Tbk tetap membangun mega superblok Orange County.
Pengembangan kawasan world class mixe used-the globally connected city, seluas 322 ha (hectare) yang dipersiapkan sebagai proyek berkesinambungan untuk pertumbuhan masa depan dan menjadi pusat bisnis serta gaya hidup di Koridor Timur Jakarta yang diharapkan dapat menyatukan ribuan usaha yang tersebar di area segitiga emas kawasan industri Cikarang yakni Lippo Cikarang-Jababeka-Delta Mas.
Presiden Direktur LPCK, Meow Chong Loh mengatakan, total Marketing Sales semester I tahun 2015 mencapai Rp1,544 triliun. "Kami optimistis mencapai target marketing sales tahun 2015 sebesar Rp2,5 triliun atau tumbuh sebesar 11,41% yoy," ujarnya di Jakarta hari ini.
Pendapatan dan laba komprehensif periode berjalan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) pada semester 1 tahun 2015 yang berakhir pada 30 Juni 2015, masing-masing naik sebesar 12,3% dan 33,8% yoy mencapai Rp954,56 Miliar dan Rp539,85 Miliar,berasal dari pertumbuhan organik yang kuat terlepas dari perekonomian Indonesia yang sulit saat ini. EBITDA tumbuh sehat sebesar 17,5% yoy menjadi Rp530,83 miliar.
Pendapatan dari Rumah Hunian, Ruko dan Apartemen tumbuh 115% menjadi Rp477,14 miliar dari Rp221,78 Miliar dibanding periode yang sama 2014 atau menyumbang 50% dari total pendapatan.
Pendapatan dari Divisi Industri dan Komersial sebesar Rp373,25 miliar menyumbang 39,1% terhadap total pendapatan.
Pendapatan dari recurring LPCK menjadi Rp88,78 Miliar di semester pertama memberikan kontribusi sebesar 9,3% terhadap total pendapatan LPCK.
EBITDA tumbuh sehat sebesar 17,5% menjadi Rp530,83 miliar di semester pertama 2015 dari Rp451,71 Miliar di periode yang sama 2014, kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat.
"Hasil semester pertama mendorong Lippo Cikarang tetap optimis menghadapi kondisi pasar yang melambat di semester II 2015, kami tetap fokus pada pelaksanaan strategi bisnis kami. Strategi kami dalam menjaga keseimbangan antara pendapatan pengembangan properti dengan pendapatan recurring telah membantu kami untuk lebih bertahan dalam menghadapi penurunan siklus bisnis di pasar properti. Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target," papar Meow Chong.
LPCK adalah pengembang kawasan perkotaan dengan luas sekitar 3.000 hektare, di mana industri sebagai basis ekonomi. LPCK telah berhasil membangun lebih dari 14.000 hunian, dengan populasi 45.000 dan 350.000 orang yang bekerja setiap hari di sekitar 820 perusahaan manufaktur yang tersebar di kawasan industri Lippo Cikarang.
Baca: Apartemen dan Kondominium Incar Pinggir Kota
Pengembangan kawasan world class mixe used-the globally connected city, seluas 322 ha (hectare) yang dipersiapkan sebagai proyek berkesinambungan untuk pertumbuhan masa depan dan menjadi pusat bisnis serta gaya hidup di Koridor Timur Jakarta yang diharapkan dapat menyatukan ribuan usaha yang tersebar di area segitiga emas kawasan industri Cikarang yakni Lippo Cikarang-Jababeka-Delta Mas.
Presiden Direktur LPCK, Meow Chong Loh mengatakan, total Marketing Sales semester I tahun 2015 mencapai Rp1,544 triliun. "Kami optimistis mencapai target marketing sales tahun 2015 sebesar Rp2,5 triliun atau tumbuh sebesar 11,41% yoy," ujarnya di Jakarta hari ini.
Pendapatan dan laba komprehensif periode berjalan PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) pada semester 1 tahun 2015 yang berakhir pada 30 Juni 2015, masing-masing naik sebesar 12,3% dan 33,8% yoy mencapai Rp954,56 Miliar dan Rp539,85 Miliar,berasal dari pertumbuhan organik yang kuat terlepas dari perekonomian Indonesia yang sulit saat ini. EBITDA tumbuh sehat sebesar 17,5% yoy menjadi Rp530,83 miliar.
Pendapatan dari Rumah Hunian, Ruko dan Apartemen tumbuh 115% menjadi Rp477,14 miliar dari Rp221,78 Miliar dibanding periode yang sama 2014 atau menyumbang 50% dari total pendapatan.
Pendapatan dari Divisi Industri dan Komersial sebesar Rp373,25 miliar menyumbang 39,1% terhadap total pendapatan.
Pendapatan dari recurring LPCK menjadi Rp88,78 Miliar di semester pertama memberikan kontribusi sebesar 9,3% terhadap total pendapatan LPCK.
EBITDA tumbuh sehat sebesar 17,5% menjadi Rp530,83 miliar di semester pertama 2015 dari Rp451,71 Miliar di periode yang sama 2014, kenaikan ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat.
"Hasil semester pertama mendorong Lippo Cikarang tetap optimis menghadapi kondisi pasar yang melambat di semester II 2015, kami tetap fokus pada pelaksanaan strategi bisnis kami. Strategi kami dalam menjaga keseimbangan antara pendapatan pengembangan properti dengan pendapatan recurring telah membantu kami untuk lebih bertahan dalam menghadapi penurunan siklus bisnis di pasar properti. Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target," papar Meow Chong.
LPCK adalah pengembang kawasan perkotaan dengan luas sekitar 3.000 hektare, di mana industri sebagai basis ekonomi. LPCK telah berhasil membangun lebih dari 14.000 hunian, dengan populasi 45.000 dan 350.000 orang yang bekerja setiap hari di sekitar 820 perusahaan manufaktur yang tersebar di kawasan industri Lippo Cikarang.
Baca: Apartemen dan Kondominium Incar Pinggir Kota
(dmd)