SMI Bakal Disulap Jadi Indonesia Development Bank
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal menyulap PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menjadi lembaga yang menyokong pendanaan pembangunan infrastruktur di Indonesia, dengan nama Indonesia Development Bank.
"Pada 2016, kita akan membuat Indonesian Development Bank. Kita akan menyiapkan lembaga pembiayaan infrastruktur itu berasal dari pemerintah," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Menurutnya, pemerintah tidak bisa mengandalkan perbankan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang dicanangkan pemerintah. Kendati perbankan memiliki program untuk pembiayaan infrastruktur tersebut, namun mereka lebih memilih program yang membalikkan modal dengan cepat, dibanding proyek infrastruktur yang lama.
"Sayangnya kalau perbankan di dalam negeri masih sulit karena masih terpaku kepada short term financing karena biar cepat balik modal. Sedangkan kita butuh pembiayaan untuk jangka panjang, nanti di SMI," ujar dia.
Dengan adanya lembaga pembiayaan infrastruktur tersebut, sambung Bambang, pemerintah tidak akan mengandalkan pembiayaan yang berasal dari lembaga multilateral seperti World Bank.
"Jadi di masa mendatang, tidak hanya mengandalkan World Bank. Tapi juga bisa mengandalkan IDB," tandasnya.
"Pada 2016, kita akan membuat Indonesian Development Bank. Kita akan menyiapkan lembaga pembiayaan infrastruktur itu berasal dari pemerintah," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Menurutnya, pemerintah tidak bisa mengandalkan perbankan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang dicanangkan pemerintah. Kendati perbankan memiliki program untuk pembiayaan infrastruktur tersebut, namun mereka lebih memilih program yang membalikkan modal dengan cepat, dibanding proyek infrastruktur yang lama.
"Sayangnya kalau perbankan di dalam negeri masih sulit karena masih terpaku kepada short term financing karena biar cepat balik modal. Sedangkan kita butuh pembiayaan untuk jangka panjang, nanti di SMI," ujar dia.
Dengan adanya lembaga pembiayaan infrastruktur tersebut, sambung Bambang, pemerintah tidak akan mengandalkan pembiayaan yang berasal dari lembaga multilateral seperti World Bank.
"Jadi di masa mendatang, tidak hanya mengandalkan World Bank. Tapi juga bisa mengandalkan IDB," tandasnya.
(rna)