USD Makin Kuat, Rupiah Dibuka Terjungkal

Jum'at, 25 September 2015 - 10:17 WIB
USD Makin Kuat, Rupiah Dibuka Terjungkal
USD Makin Kuat, Rupiah Dibuka Terjungkal
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan pascalibur Idul Adha dibuka terjungkal, di tengah makin kuatnyaterhadap dolar Amerika Serikat (USD) didukung komentar Gubernur Federal Reserve (The Fed).

Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.815/USD. Posisi itu lebih buruk 153 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.662/USD.

Data Yahoo Finance, rupiah berada pada level Rp14.728/USD. Posisi ini anjlok 88 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.640/USD.

Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp14.703/USD. Posisi tersebut tambah parah 56 poin dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp14.647/USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.690/USD, terkoreksi 67 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.623/USD.

Sementara USD menguat pada awal pada Jumat setelah Gubernur Federal Reserve (The Fed) Janet Yellen membuka peluang untuk menaikkan suku bunga akhir tahun ini, sepekan setelah bank sentral menundanya.

Indeks USD naik menjadi 96,252, berbalik dari penurunan 95,458. Terhadap yen, USD menguat ke 120,27, yang sempat melemah ke 119,21 sebelum komentar Yellen.

Dalam pidato Kamis, Yellen mengatakan dia berharap The Fed akan mulai menaikkan suku pada tahun ini selama inflasi tetap stabil dan ekonomi AS cukup kuat untuk meningkatkan lapangan kerja.

Sementara euro merosot ke 1,1179/USD dari level mendekati 1,1300/USD. Mata uang komoditas juga melemah terhadap USD. Dolar Australia turun sekitar 0,5% tapi telah pulih ke 0,7017/USD.

"Komentar yang realtif hawkish terhadap suku bunga pasca FOMC telah mendukung USD pada awal perdagangan di Asia," kata analis di BNP Paribas dalam sebuah catatan, seperyi dilansir dari Reuters, Jumat (25/9/2015).

Menurut dia, pasar masih akan dipengaruhi kebijakan Fed kuartal IV dan akan mendorong USD untuk memperpanjang penguatan. Sebelum Yellen berbicara, pasar berada dalam kondisi yang suram dengan Wall Street berakhir melemah, sementara imbal hasil obligasi AS naik.

Baca:

Rupiah Diproyeksi Masih dalam Tren Turun

Rupiah Makin Kritis, Pemerintah Diminta Kurangi Kegaduhan

Paket September I Tak Mempan Atasi Gejolak Rupiah
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2102 seconds (0.1#10.140)