Jokowi Akan Resmikan Program Padat Karya

Senin, 05 Oktober 2015 - 11:02 WIB
Jokowi Akan Resmikan Program Padat Karya
Jokowi Akan Resmikan Program Padat Karya
A A A
BANTEN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini rencananya akan meresmikan program padat karya di PT Adis Dimension Footwear, Serang, Banten. Program ini menjadi salah satu poin dalam paket kebijakan jilid III, yang akan diluncurkan pekan ini.

Program yang dinamakan "Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja" ini juga dimaksudkan untuk mengurangi angka pengangguran yang ada di Indonesia. Terlebih, angka dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) menyebutkan bahwa tenaga kerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga Agustus 2015 mencapai 26.500 orang.

Berdasarkan agenda dari Biro Pers yang diterima Sindonews, mantan Gubernur DKI Jakarta ini akan meresmikan acara tersebut pada pukul 14.00 WIB. Rencananya, acara yang dimotori Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini juga akan dihadiri Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Kepala BKPM Franky Sibarani.

Sekadar informasi, PT Adis Dimension Footwear ini merupakan perusahaan padat karya berbasis alas kaki. Salah satu produksinya adalah alas kaki berlabel Nike.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi segera kembali mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid III. Paket tersebut nantinya akan difokuskan terhadap sektor padat karya serta usaha kecil dan menengah (UKM).

Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, pemerintah sejatinya perlu memulai untuk mengelompokkan secara sistematis kebijakan dan stimulus yang bersifat jangka pendek, menengah, dan panjang. Ini agar penyajiannya menjadi lebih sederhana dan jelas.

"Dan nanti setelah dipersiapkan bisa ditentukan yang mana akan ditentukan minggu depan mana lagi yang sesudahnya dan sterusnya," terangnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, belum lama ini.

Untuk jangka pendek, sambungnya, Jokowi akan memfokuskan terhadap proyek-proyek padat karya yang akan mulai dikerjakan dan berpotensi menyerap banyak tenaga kerja. Seperti pembangunan transmisi hingga ke pelosok-pelosok yang tentunya akan membutuhkan banyak tenaga kerja.

"Pembangunan transmisi ini padat karya. Kenapa padat karya? karena sampai ke gunung-gunung, mesin enggak bisa lewat ke sana. Itu besar sekali dan panjang sekali walaupun pengerjaannya bisa agak lama untuk bisa selesai," terang dia.

Selain itu, Jokowi juga menginginkan program restrukturisasi pembiayaan UKM di mana lembaga pembiayaan ekspor Indonesia (LPEI) yang fokus ke UKM kebijakannya tidak perlu mengikuti capital adequancy ratio (CAR) perbankan. Sebab, hal tersebut selama ini membuat kredit yang diberikan lembaga pembiayaan tersebut menjadi lebih terbatas.

"Padahal dia (LPEI) bukan bank. Kalau bukan bank biasanya bukan CAR prudensialnya, tapi gearing ratio perputaran dari modalnya berapa kali. Dengan begitu kemampuan meminjamkannya menjadi lebih besar," pungkas Darmin.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5147 seconds (0.1#10.140)