BNI: Rupiah Menguat Pengaruhi Penjualan Rumah Mewah
A
A
A
JAKARTA - Direktur Consumer Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Anggoro Eko Cahyo mengatakan, kondisi nilai tukar rupiah yang menguat terhadap dolar Amerika Serikat (USD) memengaruhi penjualan rumah mewah.
Menurutnya, developer yang menjual rumah mewah di atas Rp2 miliar akan mendapat keuntungan karena komponennya banyak dari impor.
"Rupiah menguat tidak pengaruh secara signifikan ke sektor konsumer, mungkin kalau terpengaruh ke sektor KPR untuk rumah di atas Rp2 miliar karena bahan bakunya banyak impor," ujarnya di Jakarta, Rabu (7/10/2015).
Sementara secara keseluruhan, lanjut dia, tidak melihat korelasi yang sangat berpengaruh dari penguatan rupiah kepada sektor konsumer di perbankan.
"Rupiah ke sektor konsumer, saya tidak lihat korelasi signifikan. Yang pasti kuartal III, konsumer bergerak naik, bisa jadi lima besar," jelas Anggoro.
Di sisi lain, perseroan tidak menyasar KPR untuk rumah mewah tersebut, melainkan dengan harga rata-rata di bawah Rp500 juta.
"Pengaruhnya ke KPR Rp2 miliar ke atas, yang bahannya seperti keramik impor, tapi kalau di bawah itu tidak. Kita average Rp500 juta ke bawah," pungkasnya.
Baca: Rupiah Siang Ini Merekah di Bawah Rp14.000, IHSG Memerah
Menurutnya, developer yang menjual rumah mewah di atas Rp2 miliar akan mendapat keuntungan karena komponennya banyak dari impor.
"Rupiah menguat tidak pengaruh secara signifikan ke sektor konsumer, mungkin kalau terpengaruh ke sektor KPR untuk rumah di atas Rp2 miliar karena bahan bakunya banyak impor," ujarnya di Jakarta, Rabu (7/10/2015).
Sementara secara keseluruhan, lanjut dia, tidak melihat korelasi yang sangat berpengaruh dari penguatan rupiah kepada sektor konsumer di perbankan.
"Rupiah ke sektor konsumer, saya tidak lihat korelasi signifikan. Yang pasti kuartal III, konsumer bergerak naik, bisa jadi lima besar," jelas Anggoro.
Di sisi lain, perseroan tidak menyasar KPR untuk rumah mewah tersebut, melainkan dengan harga rata-rata di bawah Rp500 juta.
"Pengaruhnya ke KPR Rp2 miliar ke atas, yang bahannya seperti keramik impor, tapi kalau di bawah itu tidak. Kita average Rp500 juta ke bawah," pungkasnya.
Baca: Rupiah Siang Ini Merekah di Bawah Rp14.000, IHSG Memerah
(izz)