Dirjen EBTKE Lupa Lapor Sudirman Soal PLTS di Bali
A
A
A
JAKARTA - Dirjen EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Maulana mengaku lupa melapor ke Menteri ESDM Sudirman Said soal investasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Bali.
"Saya lupa lapor ke Pak menteri, besok lusa akan set-up satu regulasi satu daerah PLTS 100 megawatt di Bali. Misalkan dilelangkan, pasang selling price tertentu yang menarik bagi investor," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Rida berharap pembangunan pembangkit listrik tersebut tidak lebih dari dua tahun. Dari keseluruhan sistem yang ada, sekiranya melalui PLTS akan masuk 10%. "Sekiranya PLTS ini masuk 10% saja terhadap sisitem yang ada. Mislanya sekarang 60 gigawatt, dari PLTS bisa 6 giga watt dua tiga tahun ke depan," jelas dia.
Potensi masuknya dana investasi melalui PLTS, bisa mencapai USD1 miliar per gigawatt. Pihaknya ingin membangun dengan skala yang besar. "Maka bisa Rp6 triliunan masuk ke PLTS kalau 1 giga watt investasinya USD1 miliar. Kita ingin bangun PLTS skala besar bukan yang kecil-kecil," pungkas Rida.
"Saya lupa lapor ke Pak menteri, besok lusa akan set-up satu regulasi satu daerah PLTS 100 megawatt di Bali. Misalkan dilelangkan, pasang selling price tertentu yang menarik bagi investor," ujarnya di Jakarta, Kamis (8/10/2015).
Rida berharap pembangunan pembangkit listrik tersebut tidak lebih dari dua tahun. Dari keseluruhan sistem yang ada, sekiranya melalui PLTS akan masuk 10%. "Sekiranya PLTS ini masuk 10% saja terhadap sisitem yang ada. Mislanya sekarang 60 gigawatt, dari PLTS bisa 6 giga watt dua tiga tahun ke depan," jelas dia.
Potensi masuknya dana investasi melalui PLTS, bisa mencapai USD1 miliar per gigawatt. Pihaknya ingin membangun dengan skala yang besar. "Maka bisa Rp6 triliunan masuk ke PLTS kalau 1 giga watt investasinya USD1 miliar. Kita ingin bangun PLTS skala besar bukan yang kecil-kecil," pungkas Rida.
(izz)