Jepang Ternyata Masih Minat Investasi di RI
A
A
A
Pasca penolakan proposal proyek kereta cepat (high speed train/HST) yang dilakukan pemerintah terhadap Jepang, ternyata Negeri Sakura tersebut masih tetap berminat menanamkan investasi di Tanah Air.
Gubernur Okayama Prefecture, Jepang Ryuta Ibaragi mengungkapkan bahwa perusahaan industri komponen di Okayama berminat menanamkan modalnya di Indonesia.
Minat perusahaan dari Prefecture Okoyama tersebut menambah daftar panjang minat investasi dari negeri Sakura tersebut.
Dalam kunjungannya ke kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Ryuta menyampaikan minat industri komponen yang selama ini memasok produsen mobil Mitsubishi untuk mendirikan pabrik komponen di Indonesia.
"Saat ini ada 422 perusahaan di wilayah Prefecture Okoyama yang investasi ke luar Jepang. Di Indonesia sendiri ada beberapa perusahaan-perusahaan besar yang melakukan investasi di Indonesia," ujarnya seperti dalam rilis di Jakarta, Sabtu (10/10/2015)
Ibaragi menuturkan, minat investasi perusahaan Jepang ke Indonesia sangat besar. Hanya saja terdapat beberapa catatan dari investor prefektur Okayama tentang iklim investasi di Indonesia, salah satunya terkait persoalan pengupahan tidak dapat diprediksi.
"Namun untuk MRT, kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan pemerintah Indonesia pada perusahaan Jepang. Tentu kepercayaan tersebut tidak akan disia-siakan dan akan dijaga sebaik mungkin," paparnya.
Salah satu contoh sukses perusahaan Okayama yang menanamkan modal di Indonesia adalah Marugo, perusahaan industri komponen yang melakukan perluasan dan ekspansi.
Kepala BKPM Franky Sibarani menambahkan, perusahaan-perusahaan Jepang merupakan prioritas bagi BKPM untuk difasilitasi. Investasi Jepang yang ada di Indonesia merupakan salah satu komponen utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pihaknya berencana untuk melakukan promosi investasi di Okayama, awal tahun depan untuk menangkap minat investasi perusahaan-perusahaan Jepang tersebut.
"Kami siap mengawal investasi dari Jepang. Dengan adanya Marketing Officer wilayah Jepang serta kantor perwakilan BKPM di Tokyo, idealnya dapat dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha Okayama," pungkasnya. (lly)
Gubernur Okayama Prefecture, Jepang Ryuta Ibaragi mengungkapkan bahwa perusahaan industri komponen di Okayama berminat menanamkan modalnya di Indonesia.
Minat perusahaan dari Prefecture Okoyama tersebut menambah daftar panjang minat investasi dari negeri Sakura tersebut.
Dalam kunjungannya ke kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Ryuta menyampaikan minat industri komponen yang selama ini memasok produsen mobil Mitsubishi untuk mendirikan pabrik komponen di Indonesia.
"Saat ini ada 422 perusahaan di wilayah Prefecture Okoyama yang investasi ke luar Jepang. Di Indonesia sendiri ada beberapa perusahaan-perusahaan besar yang melakukan investasi di Indonesia," ujarnya seperti dalam rilis di Jakarta, Sabtu (10/10/2015)
Ibaragi menuturkan, minat investasi perusahaan Jepang ke Indonesia sangat besar. Hanya saja terdapat beberapa catatan dari investor prefektur Okayama tentang iklim investasi di Indonesia, salah satunya terkait persoalan pengupahan tidak dapat diprediksi.
"Namun untuk MRT, kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan pemerintah Indonesia pada perusahaan Jepang. Tentu kepercayaan tersebut tidak akan disia-siakan dan akan dijaga sebaik mungkin," paparnya.
Salah satu contoh sukses perusahaan Okayama yang menanamkan modal di Indonesia adalah Marugo, perusahaan industri komponen yang melakukan perluasan dan ekspansi.
Kepala BKPM Franky Sibarani menambahkan, perusahaan-perusahaan Jepang merupakan prioritas bagi BKPM untuk difasilitasi. Investasi Jepang yang ada di Indonesia merupakan salah satu komponen utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Pihaknya berencana untuk melakukan promosi investasi di Okayama, awal tahun depan untuk menangkap minat investasi perusahaan-perusahaan Jepang tersebut.
"Kami siap mengawal investasi dari Jepang. Dengan adanya Marketing Officer wilayah Jepang serta kantor perwakilan BKPM di Tokyo, idealnya dapat dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha Okayama," pungkasnya. (lly)
(dmd)