IMF Peringatkan Bank Sentral AS Tahan Suku Bunga
A
A
A
LIMA - Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan peringatan kepada para gubernur bank sentral, termasuk Federal Reserve AS (Fed) bahwa ekonomi dunia dalam risiko bahaya lain, kecuali mereka terus mendukung pertumbuhan dengan suku bunga rendah.
Lembaga pemberi pinjaman dunia berbasis di Washington ini menyebutkan, dalam komunike akhir bahwa ketidakpastian dan volatilitas pasar keuangan telah meningkat, dan prospek pertumbuhan jangka menengah melemah.
"Di banyak negara maju, risiko utama tetap penurunan pertumbuhan yang rendah. Dan ini perlu didukung dengan kebijakan moneter lanjutan yang akomodatif, dan stabilitas keuangan membaik," ujar Managing Director IMF Christine Lagarde dalam pertemuan akhir para Gubernur Bank Sentral G-30 di Lima, Peru, seperti dilansir dari The Guardian, Minggu (11/10/2015).
Dia mengatakan ada risiko "spillovers" ke pasar keuangan stabil dari bank sentral AS dan Inggris bila meningkatkan biaya kredit. IMF juga mendesak Jepang dan Zona Euro untuk mempertahankan rencana mereka merangsang ekonomi yang sakit dengan peningkatan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing).
Tapi, Lagarde mendesak para pembuat kebijakan di Jepang dan Zona Euro untuk meningkatkan ekonomi mereka dengan ekspansi pinjaman bank dan bisnis melalui pelonggaran kuantitatif tambahan.
Lembaga pemberi pinjaman dunia berbasis di Washington ini menyebutkan, dalam komunike akhir bahwa ketidakpastian dan volatilitas pasar keuangan telah meningkat, dan prospek pertumbuhan jangka menengah melemah.
"Di banyak negara maju, risiko utama tetap penurunan pertumbuhan yang rendah. Dan ini perlu didukung dengan kebijakan moneter lanjutan yang akomodatif, dan stabilitas keuangan membaik," ujar Managing Director IMF Christine Lagarde dalam pertemuan akhir para Gubernur Bank Sentral G-30 di Lima, Peru, seperti dilansir dari The Guardian, Minggu (11/10/2015).
Dia mengatakan ada risiko "spillovers" ke pasar keuangan stabil dari bank sentral AS dan Inggris bila meningkatkan biaya kredit. IMF juga mendesak Jepang dan Zona Euro untuk mempertahankan rencana mereka merangsang ekonomi yang sakit dengan peningkatan pelonggaran kuantitatif (quantitative easing).
Tapi, Lagarde mendesak para pembuat kebijakan di Jepang dan Zona Euro untuk meningkatkan ekonomi mereka dengan ekspansi pinjaman bank dan bisnis melalui pelonggaran kuantitatif tambahan.
(dmd)