BKPM Akan Datangi Sentra Industri Padat Karya Semarang
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali menyosialisasi Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu. Kali ini Semarang, Jawa Tengah sebagai tempat sosialisasi mengingat provinsi tersebut sebagai sentra industri padat karya yang merupakan provinsi utama menyediakan tenaga kerja industri padat karya di Indonesia.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan, pihaknya besok akan melakukan kunjungan ke Semarang, yang memiliki arti strategis sebagai provinsi yang menjadi lokasi utama investasi tekstil.
"Lima provinsi yang menjadi lokasi utama investasi tekstil mencakup 98% total nilai investasi semester I 2015 yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur, dan Yogyakarta," ujar dia dalam rilisnya, Jakarta, Rabu (14/10/2015).
Franky mengatakan, Jateng menggeser dominasi Jabar yang sebelumnya mendominasi lokasi investasi di sektor tekstil. "Dengan disosiliasikannya Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu ini, diharapkan dapat menjangkau pengusaha-pengusaha baru maupun existing yang ada di Jateng dan sekitarnya," paparnya.
Khusus di Jateng, selama semester I/2015 tercatat investasi tekstil senilai Rp2,4 triliun yang direalisasikan 72 proyek dan menyerap 25.800 tenaga kerja. Bila dilihat dalam lima tahun terakhir dengan tercatat nilai total investasi Rp12,3 triliun.
Sebelumnya, BKPM telah melakukan sosialiasi DKI-TS di Jakarta dan dihadiri kurang lebih 300 pengusaha tekstil dan sepatu yang mayoritas berada di lokasi Jabar dan sekitarnya.
"Dalam sosialisasi yang dilakukan di Jakarta, kami telah menerima pengusaha di sektor tekstil dan sepatu yang mengalami kesulitan. Kemudian enam perusahaan di sektor hulu tekstil, diharapkan dengan sosialisasi ini, pengusaha-pengusaha lain terutama di Jateng dan sekitarnya dapat memanfaatkan desk ini dan menghubungi kami," kata dia. (Baca: 6 Perusahaan Sektor Hulu Tekstil Keluhkan Impor Ilegal).
Pembentukan Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu dilakukan bersama antara Kemenko Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Tenaga Kerja serta Kementerian Keuangan, dan didukung oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia/API dan Asosiasi Pabrikan Sepatu Indonesia/Aprisindo.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan, pihaknya besok akan melakukan kunjungan ke Semarang, yang memiliki arti strategis sebagai provinsi yang menjadi lokasi utama investasi tekstil.
"Lima provinsi yang menjadi lokasi utama investasi tekstil mencakup 98% total nilai investasi semester I 2015 yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Timur, dan Yogyakarta," ujar dia dalam rilisnya, Jakarta, Rabu (14/10/2015).
Franky mengatakan, Jateng menggeser dominasi Jabar yang sebelumnya mendominasi lokasi investasi di sektor tekstil. "Dengan disosiliasikannya Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu ini, diharapkan dapat menjangkau pengusaha-pengusaha baru maupun existing yang ada di Jateng dan sekitarnya," paparnya.
Khusus di Jateng, selama semester I/2015 tercatat investasi tekstil senilai Rp2,4 triliun yang direalisasikan 72 proyek dan menyerap 25.800 tenaga kerja. Bila dilihat dalam lima tahun terakhir dengan tercatat nilai total investasi Rp12,3 triliun.
Sebelumnya, BKPM telah melakukan sosialiasi DKI-TS di Jakarta dan dihadiri kurang lebih 300 pengusaha tekstil dan sepatu yang mayoritas berada di lokasi Jabar dan sekitarnya.
"Dalam sosialisasi yang dilakukan di Jakarta, kami telah menerima pengusaha di sektor tekstil dan sepatu yang mengalami kesulitan. Kemudian enam perusahaan di sektor hulu tekstil, diharapkan dengan sosialisasi ini, pengusaha-pengusaha lain terutama di Jateng dan sekitarnya dapat memanfaatkan desk ini dan menghubungi kami," kata dia. (Baca: 6 Perusahaan Sektor Hulu Tekstil Keluhkan Impor Ilegal).
Pembentukan Desk Khusus Investasi Tekstil dan Sepatu dilakukan bersama antara Kemenko Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Tenaga Kerja serta Kementerian Keuangan, dan didukung oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia/API dan Asosiasi Pabrikan Sepatu Indonesia/Aprisindo.
(izz)