BKPM Klaim Kadin AS Respons Positif Izin Investasi 3 Jam
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengklaim Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Amerika Serikat (AS) merespons positif terkait kebijana izin investasi tiga jam.
"Paket-paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Presiden menunjukkan pemerintah berupaya memberikan kemudahan investasi dan dunia usaha," ujar dia dalam rilisnya, Selasa (27/10/2015).
Dia juga menawarkan kemudahan pemberian izin investasi sementara langsung bagi investor AS yang ingin mengajukan izin investasi pada acara investment summit.
Investment Summit ini untuk meningkatkan profil Indonesia dimata pebisnis AS serta menjelaskan terobosan-terobosan investasi terkini yang dikeluarkan pemerintah.
"Jadi, fokus untuk menarik minat pengusaha AS dibidang infrastruktur termasuk pembangkit listrik 35.000 MW, industri padat karya, substitusi ekspor, industri pengolahan bahan baku produk pertambangan dan pertanian bernilai tambah, industri kreatif ICT," tuturnya.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Himawan Hariyoga mengatakan, kegiatan marketing investasi ini upaya menarik investasi AS ke Indonesia dan menjadi media mempertemukan pebisnis kedua negara untuk penjajakan bisnis.
Himawan mengemukakan, di sela-sela kunjungan kerja di gedung US Chamber of Commerce telah dilakukan pengumuman dan penandatanganan kesepakatan bisnis (business deals) B to B antara perusahaan-perusahaan AS dengan Indonesia disaksikan Presiden Jokowi.
"Business deals menghasilkan komitmen investasi yang akan direalisasikan dalam jangka waktu 1-5 tahun sejak 2015 senilai USD2,4 miliar di bidang usaha industri minuman ringan dan distribusinya, industri pakan ternak dan pemanis dari jagung, industri remanufaktur suku cadang alat berat, pembangkit listrik, industri percetakan uang logam dan pengaman uang kertas," jelas dia.
"Paket-paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Presiden menunjukkan pemerintah berupaya memberikan kemudahan investasi dan dunia usaha," ujar dia dalam rilisnya, Selasa (27/10/2015).
Dia juga menawarkan kemudahan pemberian izin investasi sementara langsung bagi investor AS yang ingin mengajukan izin investasi pada acara investment summit.
Investment Summit ini untuk meningkatkan profil Indonesia dimata pebisnis AS serta menjelaskan terobosan-terobosan investasi terkini yang dikeluarkan pemerintah.
"Jadi, fokus untuk menarik minat pengusaha AS dibidang infrastruktur termasuk pembangkit listrik 35.000 MW, industri padat karya, substitusi ekspor, industri pengolahan bahan baku produk pertambangan dan pertanian bernilai tambah, industri kreatif ICT," tuturnya.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Himawan Hariyoga mengatakan, kegiatan marketing investasi ini upaya menarik investasi AS ke Indonesia dan menjadi media mempertemukan pebisnis kedua negara untuk penjajakan bisnis.
Himawan mengemukakan, di sela-sela kunjungan kerja di gedung US Chamber of Commerce telah dilakukan pengumuman dan penandatanganan kesepakatan bisnis (business deals) B to B antara perusahaan-perusahaan AS dengan Indonesia disaksikan Presiden Jokowi.
"Business deals menghasilkan komitmen investasi yang akan direalisasikan dalam jangka waktu 1-5 tahun sejak 2015 senilai USD2,4 miliar di bidang usaha industri minuman ringan dan distribusinya, industri pakan ternak dan pemanis dari jagung, industri remanufaktur suku cadang alat berat, pembangkit listrik, industri percetakan uang logam dan pengaman uang kertas," jelas dia.
(izz)