CIMB Niaga Hati-hati Beri Pinjaman USD
A
A
A
JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) akan melakukan seleksi terhadap nasabah yang akan melakukan pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat (USD) guna mengantisipasi fluktuasi rupiah.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, perusahaan akan disiplin sebelum memberikan pinjaman USD tersebut.
"Kalau kita lihat, secara keseluruhan akan berikan kepada perusahaan yang butuh USD seperti eksportir. Kita sangat disiplin lihat pemberian kredit sesuai dengan kebutuhan," ujarnya di Auditorium Gedung Sindo, Rabu (11/11/2015).
Tigor menyampaikan, CIMB Niaga berhati-hati dalam memberikan kredit kepada perusahaan yang bergerak dalam sektor agribisnis.
"Target perusahaan agar pembayaran kreditnya baik. Kalau sektornya melemah seperti kelapa sawit, agribisnis ada sedikit hati-hati," jelasnya.
Sementara pada tahun ini, Tigor menjelaskan, fluktuasi nilai tukar tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan banyak negara akibat menguatnya USD.
"Kalau kita lihat gejolak bukan di kita, Indonesia saja, Singapura, Malaysia, di Turki depresiasi lebih tinggi. Di Brazil pertumbuhan malah negatif," pungkasnya.
Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M Siahaan mengatakan, perusahaan akan disiplin sebelum memberikan pinjaman USD tersebut.
"Kalau kita lihat, secara keseluruhan akan berikan kepada perusahaan yang butuh USD seperti eksportir. Kita sangat disiplin lihat pemberian kredit sesuai dengan kebutuhan," ujarnya di Auditorium Gedung Sindo, Rabu (11/11/2015).
Tigor menyampaikan, CIMB Niaga berhati-hati dalam memberikan kredit kepada perusahaan yang bergerak dalam sektor agribisnis.
"Target perusahaan agar pembayaran kreditnya baik. Kalau sektornya melemah seperti kelapa sawit, agribisnis ada sedikit hati-hati," jelasnya.
Sementara pada tahun ini, Tigor menjelaskan, fluktuasi nilai tukar tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan banyak negara akibat menguatnya USD.
"Kalau kita lihat gejolak bukan di kita, Indonesia saja, Singapura, Malaysia, di Turki depresiasi lebih tinggi. Di Brazil pertumbuhan malah negatif," pungkasnya.
(dmd)