Impor Beras Tak Efektif Turunkan Harga, Ini Alasannya

Selasa, 01 Desember 2015 - 16:17 WIB
Impor Beras Tak Efektif Turunkan Harga, Ini Alasannya
Impor Beras Tak Efektif Turunkan Harga, Ini Alasannya
A A A
JAKARTA - Impor beras yang dilakukan pemerintah pada awal November lalu terlihat belum efektif untuk menurunkan harga hingga menjadi penyebab utama inflasi November 2015. Badan Pusat Statistik (BPS) menilai bahwa ada faktor petani beras punya daya tawar tinggi sehingga mampu menjual harga beras dengan harga yang relatif tinggi.

Selain itu BPS juga menilai di tingkat eceran, ada kemungkinan beras impor pemerintah belum masuk semua sampai ke pasar-pasar beras masyarakat karena harganya dibandingkan pada tingkat petani kenaikannya masing lebih rendah. "Ya mereka punya daya tawar tinggi. Lagipula impor pemerintah kemungkinan belum masuk ke pasar-pasar masyarakat karena kenaikan harga yang masih lebih rendah dibanding tingkat petani," jelas Deputi Bidang Distribusi Statistik dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo di Jakarta, Selasa (1/12/2015)

Seperti diketahui sebelumnya pemerintah tetap bersikeras impor beras ke Indonesia yang berasal dari Vietnam, dan kabarnya sudah mulai masuk ke Jakarta dan daerah-daerah lainnya. Pelaksanaan impor beras dilakukan untuk memenuhi persediaan stok beras di beberapa daerah. Akibat kemarau panjang membuat panen menjadi mundur karena kekeringan.

Kekeringan pada Agustus hingga November 2015 memicu mundurnya masa panen gabah sehingga persediaan beras untuk tahun depan berkurang. Meski begitu impor yang dilakukan pemerintah belum berdampak terhadap harga besar yang tetap mengalami kenaikan, dan menurut Sasmito kenaikan yang terjadi masih ditolerir oleh petani dan konsumen.

"Di tingkat petani naik 3 persen, tapi di eceran hanya naik 0,5 persen. Sehingga petani senang, konsumen juga senang melihat kondisi ini dan pastinya Bulog juga belum lakukan intervensi jadi semua masih happy‎," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7258 seconds (0.1#10.140)