Harga Beras Impor Menggila, Bos Bapanas: Berapapun Kita Beli

Kamis, 18 April 2024 - 15:26 WIB
loading...
Harga Beras Impor Menggila,...
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di sela Halal bi Halal Bapanas, di Jakarta, Kamis (18/4/2024). FOTO/Iqbal Dwi Purnama
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyoroti kenaikan harga beras di tingkat global di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mencapai level Rp16.000 per USD. Arief menegaskan beras merupakan pangan pokok masyarakat luas, sehingga berapapun harganya ketersedian menjadi fokus utama pemerintah. Termasuk ketika harga dolar menguat dan kenaikan harga beras di tingkat global.

"Kita kalau tidak makan nasi kan tidak mungkin, jadi harus disediakan, whatever the price (berapapun harganya)," ujar Arief usai Halal bi Halal Bapanas, Kamis (18/4/2024).



Meski demikian, Arief menjelaskan saat ini Pemerintah tengah melakukan stress test atau melakukan analisis dan simulasi untuk menguji ketahanan fiskal negara dalam merespon situasi makro ekonomi global. Pasalnya, pemerintah dan DPR sebelumnya telah menyepakati asumsi dasar ekonomi makro pada APBN 2024, misalnya untuk harga minyak dunia (ICP) sebesar USD82 per barel, lifting minyak sebesar 635 ribu barel per hari, serta lifting gas sebesar 1,033 juta barel setara minyak per hari.

Selain itu nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2024 diasumsikan berada di level Rp15.000 per USD, suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,7%, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%, inflasi yang terkendali sebesar 2,8%, dan suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,7%.

Komponen-komponen tersebutlah yang menjadi pembentuk harga dalam melakukan importasi sebuah komoditas. "Kita sedang stress test, sampai di berapa harganya , tapi tidak mungkin tidak makan, ketika harga beras Rp18.000, kan tetap ketersediaan harus dijaga," sambung Arief.



Arief menjelaskan saat ini harga beras dunia berada di level USD670 per ton, padahal harga sebelumnya hanya USD460 per ton. Situasi tersebut sudah membuat Pemerintah tentunya lebih banyak menggelontorkan APBN untuk pengadaan beras, belum lagi ditambah nilai tukar yang rupiah yang melemah.

"(Sedang menghitung) misalnya harga beras harganya USD630 per metrik ton, dengan currency Rp15.500 waktu itu, kalau Rp16.000 berapa. Tapi insyaallah kita bisa melewati ini semua dengan baik," tutup Arief.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Serapan BULOG Naik 2.000%,...
Serapan BULOG Naik 2.000%, Hensa: Memang Dingin Tangan Mentan Amran
Wadirut Bulog Buka Suara...
Wadirut Bulog Buka Suara Soal Dugaan Takaran Beras SPHP Disunat
Rupiah Ambruk hingga...
Rupiah Ambruk hingga Sentuh Rp16.622, BI Sebut Beda Cerita dengan Krismon 1998
Kurs Rupiah Ambruk ke...
Kurs Rupiah Ambruk ke Rp16.622/USD, Respons Airlangga Biasa Aja
AS Kenakan Tarif Impor...
AS Kenakan Tarif Impor 25%, HIMKI Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi
Rupiah Hari Ini Ditutup...
Rupiah Hari Ini Ditutup Makin Parah Jadi Rp16.611/USD
Rupiah Jatuh ke Titik...
Rupiah Jatuh ke Titik Terlemah, Tersandera Sentimen Global dan Domestik
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
Trump Ancam Tarif 25%...
Trump Ancam Tarif 25% bagi Negara Pengimpor Minyak dari Venezuela
Rekomendasi
Isuzu Siapkan Truk Klasik...
Isuzu Siapkan Truk Klasik Keren yang Belum Pernah Anda Lihat
Kasih Palestina Salurkan...
Kasih Palestina Salurkan Bantuan Ramadan kepada 18.240 Warga Gaza dan Indonesia
Skywell Hadirkan Mobil...
Skywell Hadirkan Mobil Listrik China Pertama di Inggris
Berita Terkini
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
3 jam yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
4 jam yang lalu
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
5 jam yang lalu
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
6 jam yang lalu
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
7 jam yang lalu
Bukan Gimmick, Pertamina...
Bukan Gimmick, Pertamina Hadirkan Antar Gratis Bright Gas & Promo Refill Berhadiah Cashback
8 jam yang lalu
Infografis
Tolak Beli TikTok, Elon...
Tolak Beli TikTok, Elon Musk Justru Tertarik Memiliki OpenAI
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved