Jurus Jitu Ditjen Bea Cukai Tingkatkan Penerimaan
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menyiapkan jurus jitu untuk mengoptimalkan pencapaian penerimaan tahun ini. Ini mengingat target penerimaan negara dari pajak dan dari bea cukai cukup tinggi.
"Kita punya beberapa jurus jitu untuk tingkatkan penerimaan 2016. Pertama, DJBC akan kerja sama dengan DJP (Direktorat Jenderal Pajak). Kita perlu kolaborasi, karena harmonisasi kebijakan dan verifikasi bersama maka pihak atau pengguna jasa yang luput dari pengawasan akan terjaring. Itu masuk strategi intensifikasi 2016," tutur Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Kedua, pihaknya juga akan terus mengadakakan patroli laut dengan menggunakan speed boat. Maka, kata Heru, harus ada pengadaan speed boat, karena penyelundup sekarang sangat banyak mengggunakan kapal kecil.
"Kalau di sektor timur mereka menggunakan kapal besar, di perairan dangkal di pesisir timur Sumatera, kami gunakan speed boat. Terus untuk x-ray kami tambah, penambahannya dalam lima tahun ini dan akan jadi andalan. Untuk mengurangi dwelling time kami maksimalkan penggunaan x-ray," tuturnya.
Ketiga, di dalam APBNP Bea dan Cukai diminta lebih jeli dalam ekstensifikasi barang kena cukai. Keempat, memaksimalkan verifikasi dokumen. Kelima, penyempurnaan IT untuk kegiatan pengawasan.
"IT ini adalah inventory yang akan kami tingkatkan di seluruh kawasan berikat. Jadi nanti di kawasan berikat itu ada CCTV online dan teknologi lainnya yang dapat memaksimalkan pengawasan," jelas Heru.
Keenam, penindakan baik terhadap rokok dan minuman keras atau beralkohol (minol) masih menjadi skala prioritas DJBC di tengah maraknya peredaran barang-barang ilegal tersebut.
"Kebijakan ini akan terus ditingkatkan sehingga memberi jaminan bagi industri dalam negeri, dan memberi perlindungan bagi petani dan nelayan," pungkasnya.
Baca Juga:
Bea Cukai Sumbang Penerimaan Negara 2015 Rp180,4 T
Penyebab Rokok Sumbang Penerimaan Cukai Terbesar
"Kita punya beberapa jurus jitu untuk tingkatkan penerimaan 2016. Pertama, DJBC akan kerja sama dengan DJP (Direktorat Jenderal Pajak). Kita perlu kolaborasi, karena harmonisasi kebijakan dan verifikasi bersama maka pihak atau pengguna jasa yang luput dari pengawasan akan terjaring. Itu masuk strategi intensifikasi 2016," tutur Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, Jakarta, Jumat (8/1/2016).
Kedua, pihaknya juga akan terus mengadakakan patroli laut dengan menggunakan speed boat. Maka, kata Heru, harus ada pengadaan speed boat, karena penyelundup sekarang sangat banyak mengggunakan kapal kecil.
"Kalau di sektor timur mereka menggunakan kapal besar, di perairan dangkal di pesisir timur Sumatera, kami gunakan speed boat. Terus untuk x-ray kami tambah, penambahannya dalam lima tahun ini dan akan jadi andalan. Untuk mengurangi dwelling time kami maksimalkan penggunaan x-ray," tuturnya.
Ketiga, di dalam APBNP Bea dan Cukai diminta lebih jeli dalam ekstensifikasi barang kena cukai. Keempat, memaksimalkan verifikasi dokumen. Kelima, penyempurnaan IT untuk kegiatan pengawasan.
"IT ini adalah inventory yang akan kami tingkatkan di seluruh kawasan berikat. Jadi nanti di kawasan berikat itu ada CCTV online dan teknologi lainnya yang dapat memaksimalkan pengawasan," jelas Heru.
Keenam, penindakan baik terhadap rokok dan minuman keras atau beralkohol (minol) masih menjadi skala prioritas DJBC di tengah maraknya peredaran barang-barang ilegal tersebut.
"Kebijakan ini akan terus ditingkatkan sehingga memberi jaminan bagi industri dalam negeri, dan memberi perlindungan bagi petani dan nelayan," pungkasnya.
Baca Juga:
Bea Cukai Sumbang Penerimaan Negara 2015 Rp180,4 T
Penyebab Rokok Sumbang Penerimaan Cukai Terbesar
(izz)