BKPM: Panasonic-Toshiba Lakukan PHK Hal Biasa
A
A
A
BELITUNG - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengemukakan, pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan Panasonic dan Toshiba hal biasa. Ini terjadi lantaran perusahaan mengubah produknya.
Baca: Dua Perusahaan Elektronik Jepang di RI PHK 2.500 Karyawan
Pihaknya telah mengirimkan surat kepada manajemen Toshiba dan Panasonic. Menurutnya, tidak ada terjadi PHK massal di kedua perusahaan tersebut, namun hanya mengubah strategi produksinya.
"Tidak ada PHK massal (di Panasonic dan Toshiba). Itu clear dulu. Tapi kalau misalnya perusahaan itu mengubah produknya mengakibatkan adanya pengurangan, itu biasa," katanya.
Menurutnya, jika sebuah perusahaan ingin memproduksi produk yang lebih beraneka ragam, maka mereka akan menggunakan teknologi yang lebih baru. Sehingga, dampaknya terjadi pemangkasan tenaga kerja. (Baca: Panasonic-Toshiba Tutup, Ini yang Akan Dilakukan BKPM)
"Jadi kalau perusahaan memproduksi lampu, misalnya sekarang bukan hanya lampunya, tapi juga tempatnya. Sehingga dia harus gunakan teknologi lebih baru, pasti akan terjadi pengurangan. Tinggal bagaimana perusahaan men-treat tenaga kerja yang akan dilepas," terang dia.
Franky mengatakan, sejauh ini baik Panasonic maupun Toshiba belum melaporkan ke BKPM mengenai pemangkasan karyawan tersebut. Hal berbeda terjadi saat ada pemangkasan karyawan pada industri tekstil dan sepatu yang langsung melaporkan ke BKPM, sehingga potensi PHK dapat diminimalisir.
"Bersyukur kita bisa sampai 18.000 yang terselamatkan, dengan berbagai skema. Kalau yang ini tidak, tiba-tiba ada satu SP menyampaikan itu (terjadi PHK). Sementara kita lihat bahwa manajemen Toshiba dan Panasonic sudah membantah. Jadi menurut saya kita terlalu ketarik dengan isu PHK massal yang faktanya sebetulnya tidak terjadi," tandasnya.
Baca Juga:
11 Perusahaan Berencana Lakukan PHK
Istana Santai Tanggapi Penutupan Panasonic-Toshiba
Panasonic-Toshiba Terlibas Produk China, Ini Kata BKPM
Baca: Dua Perusahaan Elektronik Jepang di RI PHK 2.500 Karyawan
Pihaknya telah mengirimkan surat kepada manajemen Toshiba dan Panasonic. Menurutnya, tidak ada terjadi PHK massal di kedua perusahaan tersebut, namun hanya mengubah strategi produksinya.
"Tidak ada PHK massal (di Panasonic dan Toshiba). Itu clear dulu. Tapi kalau misalnya perusahaan itu mengubah produknya mengakibatkan adanya pengurangan, itu biasa," katanya.
Menurutnya, jika sebuah perusahaan ingin memproduksi produk yang lebih beraneka ragam, maka mereka akan menggunakan teknologi yang lebih baru. Sehingga, dampaknya terjadi pemangkasan tenaga kerja. (Baca: Panasonic-Toshiba Tutup, Ini yang Akan Dilakukan BKPM)
"Jadi kalau perusahaan memproduksi lampu, misalnya sekarang bukan hanya lampunya, tapi juga tempatnya. Sehingga dia harus gunakan teknologi lebih baru, pasti akan terjadi pengurangan. Tinggal bagaimana perusahaan men-treat tenaga kerja yang akan dilepas," terang dia.
Franky mengatakan, sejauh ini baik Panasonic maupun Toshiba belum melaporkan ke BKPM mengenai pemangkasan karyawan tersebut. Hal berbeda terjadi saat ada pemangkasan karyawan pada industri tekstil dan sepatu yang langsung melaporkan ke BKPM, sehingga potensi PHK dapat diminimalisir.
"Bersyukur kita bisa sampai 18.000 yang terselamatkan, dengan berbagai skema. Kalau yang ini tidak, tiba-tiba ada satu SP menyampaikan itu (terjadi PHK). Sementara kita lihat bahwa manajemen Toshiba dan Panasonic sudah membantah. Jadi menurut saya kita terlalu ketarik dengan isu PHK massal yang faktanya sebetulnya tidak terjadi," tandasnya.
Baca Juga:
11 Perusahaan Berencana Lakukan PHK
Istana Santai Tanggapi Penutupan Panasonic-Toshiba
Panasonic-Toshiba Terlibas Produk China, Ini Kata BKPM
(izz)