ADB Beri Pinjaman Indonesia Rp135 Triliun Selama Lima Tahun

Jum'at, 12 Februari 2016 - 13:54 WIB
ADB Beri Pinjaman Indonesia Rp135 Triliun Selama Lima Tahun
ADB Beri Pinjaman Indonesia Rp135 Triliun Selama Lima Tahun
A A A
JAKARTA - Presiden Asian Development Bank (ADB) Takehiko Nakao menyampaikan bakal memberikan dukungan pembiayaan untuk Indonesia sebesar USD10 miliar atau setara Rp135 triliun (kurs Rp13.500/USD) untuk lima tahun ke depan, melalui kapasitas peminjaman yang ditingkatkan. Menurutnya hal tersebut akan mendukung prioritas pembangunan pemerintah, terutama infrastruktur fisik dan sosial.

Dia juga menambahkan selain pinjaman untuk proyek, ADB secara aktif memanfaatkan pinjaman berbasis kebijakan (policy-based loan) dan pinjaman berbasis hasil (result-based lending). "Pinjaman berbasis hasil merupakan pembiayaan yang pencairannya dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai, dan bukan dengan biaya proyek yang telah dibelanjakan," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (12/2/2016).

(Baca Juga: Kebut Infrastruktur, ADB Kucuri RI Pinjaman USD2 Miliar)

Tahun lalu, ADB juga memberikan dukungan pembiayaan sebesar USD1,67 miliar pada Indonesia, termasuk di dalamnya pinjaman program sebesar USD400 juta. Dana tersebut digunakan untuk mengembangkan pasar keuangan dan inklusi keuangan.

Pinjaman program lainnya sebesar USD400 juta untuk mengembangkan sektor energi, dan pinjaman berbasis hasil perdana sebesar USD600 juta untuk membantu peningkatan jaringan transmisi dan distribusi listrik di Sumatera.

"Dukungan ADB tahun ini akan mencakup pendanaan untuk layanan pendidikan, pengelolaan keuangan publik, energi bersih, infrastruktur pedesaan, dan pengendalian banjir," sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Nakao juga memuji keberhasilan pemerintah mengelola ekonomi tahun lalu yang berhasil menjaga inflasi tetap rendah pada level 4% di Desember 2015. Defisit fiskal bertahan di 2,7% dari produk domestik bruto (PDB), dan defisit transaksi berjalan menurun ke 2,5% PDB, dari sebelumnya sebesar 3% pada 2014.

ADB memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,3% pada 2016, dari 4,8% pada 2015. "Di tengah gejolak keuangan dunia dan merosotnya harga komoditas, reformasi ekonomi di berbagai bidang di Indonesia telah meningkatkan keyakinan pasar," ungkapnya.

"Sangat penting bagi Indonesia terus melanjutkan dan memperkuat momentum reformasi, yang akan membantu mendiversifikasi ekonomi dan memungkinkan seluruh penduduk Indonesia menikmati manfaat dari potensi pertumbuhan ekonomi," tandasnya.

Sebagai informasi dalam kesempatan ini Presiden ADB, Takehiko Nakao bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil. Serta juga dijadwalkan bertemu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6915 seconds (0.1#10.140)