OJK Dorong Insentif, Eximbank Beri Kredit Single Digit
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong untuk memberikan insentif bagi perbankan yang melakukan efisiensi hingga dapat menurunkan bunga kredit dan menekan net interest margin (NIM). Namun, Indonesia Eximbank sudah memberikan bunga kredit single digit yakni di kisaran 8%-9%.
Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Ngalim Sawega mengatakan, perusahaan memberikan bunga di bawah 10% agar menguntungkan nasabah. Sementara, NIM berada di angka 3%.
"Menguntungkan nasabah, kalau saya senang marginnya bisa tinggi kan kita promote eskpor. NIM 3% memang ada arahan supaya NIM tidak tinggi," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Menurutnya, NIM Eximbank tidak besar karena memiliki pendanaan bagus sehingga bunga kredit juga bisa kecil. Perusahaan sudah menerapkan bunga single digit sejak 2009.
"NIM enggak besar, pendanaan (funding) bagus, bunga juga bisa bagus. Kita berikan pinjaman single digit, kami sudah lama lakukan ini, kepanjangan tangan pemerintah. Kalau saat ini ada tren penurunan bunga single digit, kita sudah lama dari 2009," kata dia.
Ngalim mengatakan, sektor yang paling menarik untuk menyalurkan pembiayaan yakni industri dan infrastruktur. Semua disesuaikan dengan arah kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sektor paling seksi sekarang industri paling gede, dulu infrastruktur belum. Sekarang Pak Jokowi dorong infrastruktur, kita masuk, tergantung kebijakan pemerintah," pungkasnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Ngalim Sawega mengatakan, perusahaan memberikan bunga di bawah 10% agar menguntungkan nasabah. Sementara, NIM berada di angka 3%.
"Menguntungkan nasabah, kalau saya senang marginnya bisa tinggi kan kita promote eskpor. NIM 3% memang ada arahan supaya NIM tidak tinggi," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (23/2/2016).
Menurutnya, NIM Eximbank tidak besar karena memiliki pendanaan bagus sehingga bunga kredit juga bisa kecil. Perusahaan sudah menerapkan bunga single digit sejak 2009.
"NIM enggak besar, pendanaan (funding) bagus, bunga juga bisa bagus. Kita berikan pinjaman single digit, kami sudah lama lakukan ini, kepanjangan tangan pemerintah. Kalau saat ini ada tren penurunan bunga single digit, kita sudah lama dari 2009," kata dia.
Ngalim mengatakan, sektor yang paling menarik untuk menyalurkan pembiayaan yakni industri dan infrastruktur. Semua disesuaikan dengan arah kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Sektor paling seksi sekarang industri paling gede, dulu infrastruktur belum. Sekarang Pak Jokowi dorong infrastruktur, kita masuk, tergantung kebijakan pemerintah," pungkasnya.
(izz)