Tawarkan Investasi ke Pengusaha China, BKPM Terkendala Bahasa
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan bahasa menjadi kendala yang harus dihadapi ketika coba menawarkan investasi kepada para penguasa China di negara asal mereka. Dia menerangkan ketika melakukan kunjungan ke Negeri Tirai Bambu -julukan China- tersebut tidak sedikit investor China yang kurang bisa berbahasa Inggris.
Lanjut dia, jadi mereka lebih nyaman menggunakan bahasa daerahnya sendiri dan BKPM sudah pasti membawa ahli bahasa China untuk membantu mereka mempromosikan investasi Indonesia.
"Ini jadi kendala. Karena tidak sedikit investor China yang lebih memilih menggunakan bahasa China dibandingkan bahasa Inggris. Sedangkan awalnya kita presentasi menggunakan bahasa Inggris," jelasnya di kantor BKPM, Jakarta, Senin (21/3/2016)
(Baca Juga: BKPM Siapkan Strategi Gaet Investor China ke Indonesia)
Selain itu, dia juga mengungkapkan pemilihan partner investasi juga menjadi kendala dan tidak mudah bagi mereka. Karena rata-rata investor China mencari partner dengan hubungan kekerabatan, atau keluarga.
"Tidak mudah bagi mereka karena umumnya mereka mencari yang punya hubungan kekerabatan, namun setelahnya malah tidak jadi, karena mereka tidak paham betul mengenai bisnis di Indonesia," kata dia.
Karena itu, untuk mengantisipasi kendala ini BKPM kemudian membuat tren perubahan yang sudah dilakukan dalam setahun terakhir dengan mencarikan partner untuk China lewat perwakilan pemerintahan.
"Kita membantu mereka mencarikan partner lewat kedutaan besar dan kita juga turun langsung dalam mencarikan partner untuk mereka. Kita tawarkan juga industri-industri yang sudah eksisting di Indonesia. Supaya mereka bisa mempertimbangkan," pungkasnya.
Lanjut dia, jadi mereka lebih nyaman menggunakan bahasa daerahnya sendiri dan BKPM sudah pasti membawa ahli bahasa China untuk membantu mereka mempromosikan investasi Indonesia.
"Ini jadi kendala. Karena tidak sedikit investor China yang lebih memilih menggunakan bahasa China dibandingkan bahasa Inggris. Sedangkan awalnya kita presentasi menggunakan bahasa Inggris," jelasnya di kantor BKPM, Jakarta, Senin (21/3/2016)
(Baca Juga: BKPM Siapkan Strategi Gaet Investor China ke Indonesia)
Selain itu, dia juga mengungkapkan pemilihan partner investasi juga menjadi kendala dan tidak mudah bagi mereka. Karena rata-rata investor China mencari partner dengan hubungan kekerabatan, atau keluarga.
"Tidak mudah bagi mereka karena umumnya mereka mencari yang punya hubungan kekerabatan, namun setelahnya malah tidak jadi, karena mereka tidak paham betul mengenai bisnis di Indonesia," kata dia.
Karena itu, untuk mengantisipasi kendala ini BKPM kemudian membuat tren perubahan yang sudah dilakukan dalam setahun terakhir dengan mencarikan partner untuk China lewat perwakilan pemerintahan.
"Kita membantu mereka mencarikan partner lewat kedutaan besar dan kita juga turun langsung dalam mencarikan partner untuk mereka. Kita tawarkan juga industri-industri yang sudah eksisting di Indonesia. Supaya mereka bisa mempertimbangkan," pungkasnya.
(akr)