Libur Panjang, Hotel Daerah Wisata Penuh dan Naik 20%
A
A
A
JAKARTA - Libur panjang (long weekend) ini membuat tingkat hunian kamar hotel di sejumlah daerah tujuan wisata meningkat drastis. Bahkan untuk hotel-hotel favorit masyarakat, tingkat huniannya bisa mencapai 100%.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani mengatakan, untuk hotel di kota tujuan wisata saat ini tingkat huniannya sudah mencapai 90%.
“Untuk daerah tujuan wisata seperti Bandung, Bali, Malang, dan Yogyakarta itu rata-rata antara 60 persen-90 persen. Bahkan di Yogyakarta, untuk hotel favorit bisa mencapai 100 persen,” ujarnya di Jakarta, Kamis (5/5/2016).
(Baca: Libur Panjang, Jonan Minta Anak Buahnya Lembur)
Tingginya permintaan kamar hotel juga membuat harga kamar naik dari harga normal, yaitu berkisar antara 10%-20%. Kenaikan harga pada libur panjang ini merupakan kebijakan dari masing-masing hotel. Dan itu, kata dia, merupakan hal lazim yang dilakukan pengelola hotel saat peak season.
“Long weekend ini naik 10-20 persen karena permintaannya tinggi,” ujarnya.
Tingginya permintaan alias demand karena banyak wisatawan melakukan pemesanan saat mendekati hari H. Karena pemesanannya mendadak, bahkan ada yang sehari sebelumnya membuat harganya tinggi.
Menurut pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu, tingkat hunian ini akan terus meningkat mengingat libur panjang masih berlangsung hingga tiga hari ke depan. Tingkat hunian hotel baru kembali normal pada awal pekan depan saat masyarakat kembali bekerja.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani mengatakan, untuk hotel di kota tujuan wisata saat ini tingkat huniannya sudah mencapai 90%.
“Untuk daerah tujuan wisata seperti Bandung, Bali, Malang, dan Yogyakarta itu rata-rata antara 60 persen-90 persen. Bahkan di Yogyakarta, untuk hotel favorit bisa mencapai 100 persen,” ujarnya di Jakarta, Kamis (5/5/2016).
(Baca: Libur Panjang, Jonan Minta Anak Buahnya Lembur)
Tingginya permintaan kamar hotel juga membuat harga kamar naik dari harga normal, yaitu berkisar antara 10%-20%. Kenaikan harga pada libur panjang ini merupakan kebijakan dari masing-masing hotel. Dan itu, kata dia, merupakan hal lazim yang dilakukan pengelola hotel saat peak season.
“Long weekend ini naik 10-20 persen karena permintaannya tinggi,” ujarnya.
Tingginya permintaan alias demand karena banyak wisatawan melakukan pemesanan saat mendekati hari H. Karena pemesanannya mendadak, bahkan ada yang sehari sebelumnya membuat harganya tinggi.
Menurut pria yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu, tingkat hunian ini akan terus meningkat mengingat libur panjang masih berlangsung hingga tiga hari ke depan. Tingkat hunian hotel baru kembali normal pada awal pekan depan saat masyarakat kembali bekerja.
(ven)