BPD DIY Segera Luncurkan Kredit Ketahanan Pangan
A
A
A
YOGYAKARTA - PT Bank BPD DIY segera meluncurkan program kredit ketahanan pangan. Program kredit murah ini mereka berikan kepada para petani ataupun pengusaha mikro yang ingin menambah modal kerja mereka.
Untuk sementara kredit ketahanan pangan ini memiliki plafon di bawah Rp55 juta dengan bunga yang sangat murah. Direktur Utama Bank BPD DIY Bambang Setiawan mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan program kredit ketahanan pangan.
Dua sasaran utama akan menjadi nasabah dari kredit ketahanan pangan ini, yakni masing-masing adalah petani serta pengusaha mikro yang ada di Kota Yogyakarta.
"Untuk tahap awal ini kita memang baru di Kota Yogyakarta, karena permintaan dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Rencananya kami launching di kios Segoro Amarto milik Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Pasar Beringharjo," tutur Bambang, Kamis (9/6/2016).
Menurutnya, kredit tersebut plafonnya masih kecil mulai dari Rp5 juta hingga Rp55 juta. Berbeda dengan kredit-kredit lain, bunga dari kredit ketahanan pangan ini lebih kecil dibanding kredit usaha rakyat (KUR).
Pihaknya belum bisa menyebutkan berapa bunga kredit yang akan dibebankan ke nasabah karena sedang dibahas. Saat ini, rencana awal dari bunga kredit ketahanan pangan ini adalah di angka 5,5%-6%.
Namun, Bambang mengungkapkan, kemungkinan besar bunga yang dikenakan hanya sebesar 5,5%. Bunga tersebut jauh lebih murah dibanding KUR sebesar 9%. Harapannya, dengan bunga murah tersebut dapat membantu masyarakat dan mampu menggerakkan perekonomian.
Untuk sementara, pihaknya memang masih fokus di Kota Yogyakarta, karena baru pemerintah kota yang mengajukan permintaan. Ke depan, BPD akan menawarkan program kredit murah tersebut ke kabupaten lain seperti Sleman, Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo.
Harapannya, semua daerah bisa menerima program kredit ketahanan pangan ini. "Karena baru di Kota Yogyakarta, kami juga belum menetapkan target sampai berapa dan jumlah nasabahnya berapa banyak," ujarnya.
Kredit ini bisa diakses para petani yang memiliki lahan di kota Yogyakarta. Petani bisa mengajukan kredit untuk budidaya tanaman mereka kepada Bank BPD dengan agunan tertentu. Selain petani, kredit ini juga bisa diakses para pedagang kecil atau pedagang kelontong.
Direktur Marketing Bank BPD DIY yang juga pimpinan unit syariah Bank BPD Bambang Kuncoro mengungkapkan, untuk persyaratan, kredit ini sama seperti kredit-kredit lainnya.
Hanya saja perjanjian kredit yang dilakukan kedua belah pihak berdasarkan prinsip syariah. Kedua belah pihak akan diikat dengan perjanjian Cord. "Prinsip yang kami berikan memang syariah," tadnasnya.
Untuk sementara kredit ketahanan pangan ini memiliki plafon di bawah Rp55 juta dengan bunga yang sangat murah. Direktur Utama Bank BPD DIY Bambang Setiawan mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan program kredit ketahanan pangan.
Dua sasaran utama akan menjadi nasabah dari kredit ketahanan pangan ini, yakni masing-masing adalah petani serta pengusaha mikro yang ada di Kota Yogyakarta.
"Untuk tahap awal ini kita memang baru di Kota Yogyakarta, karena permintaan dari Pemerintah Kota Yogyakarta. Rencananya kami launching di kios Segoro Amarto milik Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Pasar Beringharjo," tutur Bambang, Kamis (9/6/2016).
Menurutnya, kredit tersebut plafonnya masih kecil mulai dari Rp5 juta hingga Rp55 juta. Berbeda dengan kredit-kredit lain, bunga dari kredit ketahanan pangan ini lebih kecil dibanding kredit usaha rakyat (KUR).
Pihaknya belum bisa menyebutkan berapa bunga kredit yang akan dibebankan ke nasabah karena sedang dibahas. Saat ini, rencana awal dari bunga kredit ketahanan pangan ini adalah di angka 5,5%-6%.
Namun, Bambang mengungkapkan, kemungkinan besar bunga yang dikenakan hanya sebesar 5,5%. Bunga tersebut jauh lebih murah dibanding KUR sebesar 9%. Harapannya, dengan bunga murah tersebut dapat membantu masyarakat dan mampu menggerakkan perekonomian.
Untuk sementara, pihaknya memang masih fokus di Kota Yogyakarta, karena baru pemerintah kota yang mengajukan permintaan. Ke depan, BPD akan menawarkan program kredit murah tersebut ke kabupaten lain seperti Sleman, Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo.
Harapannya, semua daerah bisa menerima program kredit ketahanan pangan ini. "Karena baru di Kota Yogyakarta, kami juga belum menetapkan target sampai berapa dan jumlah nasabahnya berapa banyak," ujarnya.
Kredit ini bisa diakses para petani yang memiliki lahan di kota Yogyakarta. Petani bisa mengajukan kredit untuk budidaya tanaman mereka kepada Bank BPD dengan agunan tertentu. Selain petani, kredit ini juga bisa diakses para pedagang kecil atau pedagang kelontong.
Direktur Marketing Bank BPD DIY yang juga pimpinan unit syariah Bank BPD Bambang Kuncoro mengungkapkan, untuk persyaratan, kredit ini sama seperti kredit-kredit lainnya.
Hanya saja perjanjian kredit yang dilakukan kedua belah pihak berdasarkan prinsip syariah. Kedua belah pihak akan diikat dengan perjanjian Cord. "Prinsip yang kami berikan memang syariah," tadnasnya.
(izz)