Pertama Kali, Kekayaan Pengusaha Asia Pasifik Melebihi Amerika Utara

Kamis, 23 Juni 2016 - 20:05 WIB
Pertama Kali, Kekayaan...
Pertama Kali, Kekayaan Pengusaha Asia Pasifik Melebihi Amerika Utara
A A A
NEW YORK - Abad 19 adalah abadnya Eropa, abad 20 adalah abadnya Amerika Utara, dan kini abad 21 adalah abadnya Asia, terutama Asia Pasifik. Dengan jumlah penduduk yang besar dan sumber daya alam melimpah, ungkapan tersebut bukan suatu yang mengherankan.

Pergeseran kekuatan global ke arah Timur memang tidak terelakkan. Mantan diplomat asal Singapura, Kishore Mahbubani sudah meramalkan kebangkitan Asia melalui bukunya Asia Hemisfer Baru Dunia (2011). Mahbubani mengatakan march to modernity menjadi kata kunci menggambarkan proses panjang perubahan Asia dari kawasan “tertinggal” menjadi kekuatan dunia yang disegani.

Selaras dengan prediksi kebangkitan benua kuning, sebuah lembaga konsultan internasional yang bermarkas di Paris, Capgemini SA melansir data terbaru, yaitu untuk pertama kalinya, kekayaan pribadi di wilayah Asia Pasifik melampaui kekayaan pribadi warga di Amerika Utara. Hal ini ditopang oleh jasa keuangan, teknologi, pasar real estat dan industri kesehatan.

Melansir Bloomberg, Kamis (23/6/2016), pada tahun 2015 lalu, aset pengusaha di negara-negara Asia Pasifik melonjak 10% menjadi USD17,4 triliun melampaui kekayaan miliarder di Amerika Utara (AS, Kanada, dan Meksiko) yang sebanyak USD16,6 triliun. “Jumlah ini empat kali lebih tinggi dari kondisi 30 tahun yang lalu,” tulis BBC, Kamis ini.

Sementara kekayaan Eropa hanya naik 4,8% menjadi USD13,6 triliun. Adapun kekayaan Amerika Latin dan Afrika menurun. Dan kekayaan global naik 4% menjadi USD58,7 triliun.

“Jika tingkat pertumbuhan tersebut stabil, Asia Pasifik kemungkinan menjadi kekuatan yang dominan selama dekade berikutnya, mewakili dua perlima dari kekayaan dunia. Melebihi dari Eropa, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika yang dikombinasikan,” kata Capgemini seperti dilansir BBC, Kamis (23/6/2016).

Peningkatan paling besar terjadi pada Negeri Tirai Bambu. Populasi pengusaha China naik 16%, kenaikan terbesar dalam survei. Kinerja yang buruk di pasar ekuitas AS memperlambat pertumbuhan ekonomi di Amerika Utara menjadi 2,3% pada tahun lalu. Sehingga peringkat AS jatuh ke urutan kedua, kemudian Jepang dan Jerman berada di antrean tiga dan empat.

Meski demikian, secara kuantitas, jumlah pengusaha AS lebih kaya daripada pengusaha China. Abang Sam masih yang teratas dengan jumlah pengusaha tertinggi sebanyak 4.450.000 orang.

Adapun Inggris berada di peringkat kelima dan meningkat hanya 1% menjadi 553.000 pengusaha, dan kekayaan pengusaha Amerika Latin turun 3,7% akibat voltalitas politik dan pasar saham di Brazil.

Capgemini meramalkan pada tahun 2025, China, AS, dan India akan menjadi pendorong utama pertumbuhan aset individu tertinggi, dengan nilai USD106 triliun. Dan kekayaan wilayah Asia Pasifik akan berlari hingga 142% menjadi USD42,1 triliun. Sementara itu, Timur Tengah dan Afrika akan menjadi dua kawasan yang paling cepat perkembangannya.

Menurut Capgemini, hasil ini berdasarkan survei kepada 800 perusahaan, manajemen dan 15 pengusaha, untuk mengkompilasi laporannya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9093 seconds (0.1#10.140)