Ini Target Jonan Tekan Angka Kecelakaan saat Mudik Idul Fitri 2016

Sabtu, 25 Juni 2016 - 01:11 WIB
Ini Target Jonan Tekan...
Ini Target Jonan Tekan Angka Kecelakaan saat Mudik Idul Fitri 2016
A A A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan akan terus meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak di sektor transportasi dalam rangka arus mudik Idul Fitri 2016. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, Kementerian yang dipimpinnya menargetkan bisa menekan kemacetan arus mudik tahun ini.

"Sesuai arahan Presiden, terdapat dua hal yang harus dilakukan yakni menghilangkan kemacetan pada arus mudik dan arus balik. Serta meningkatan keselamatan. Kalau masalah kemacetan ini, saya kira peranan utamanya di Korps Lalu Lintas Polri. Jadi, saya mohon saudara-saudara bisa bekerja sama lebih baik. Kami juga akan mendukung dan telah meminta direktorat jenderal berkoordinasi dengan semua Pemda dan Pemkot," kata dia, dalam apel persiapan Idul Fitri di kantor Kemenhub, Jumat (24/6/2016).

Tahun lalu, ungkapnya, jumlah korban pada arus mudik Idul Fitri sebanyak 700 jiwa meninggal di jalan raya. Hal tersebut akan menjadi tugas besar, mengingat jumlah kematian di sektor transportasi juga harus dikurangi.

"Saya meminta Korlantas Polri membantu arus lalu lintas yang tertib. Kalau ada yang tidak tertib harus ditilang. Meski begitu, akan sulit jika menemukan pengemudi bus dalam keadaan mengantuk. Karena itu, tersedia rest area di jalur tol sebagai alternatif istrahat," ujar dia.

Kampanye keselamatan mudik aman tahun ini terus dilakukan, terutama bagi pengendara roda dua yang diprediksi mengalami kenaikan 50% dibandingkan tahun lalu. "Ini harus diwaspadai, kenaikan 50% itu lebih dari lima juta sepeda motor," katanya.

Jika tahun lalu, Korlantas Polri melakukan pengamanan pagar betis pada area atau titik-titik keramaian pada H-10 hingga H+10, Menhub Jonan berharap hal tersebut bisa dilakukan kembali.

Menhub Jonan menambahkan, untuk moda angkutan laut, udara dan kereta api juga diminta meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan sarana dan prasarana pada saat keberangkatan.

"Sarana dan prasarana harus siap di semua sektor moda angkutan baik itu laut udara maupun kereta api. Kalau keterlambatan perjalanan satu, dua, tiga jam masih ditoleransi atau kalau terpaksa lima jam terlambat hingga sehari juga tidak apa-apa. Karena kalau kecelakaan, pasti terlambatnya lebih dari satu hari. Ini yang penting," pungkas dia.

Sebagai informasi, jumlah pemudik Idul Fitri tahun ini diprediksi mencapai 26,1 juta orang meliputi angkutan pribadi, kendaraan roda dua dan roda empat, angkutan umum darat, laut, kereta api serta angkutan udara. Angkutan umum diantaranya moda jalan, angkutan penyeberangan, kereta api, laut serta udara mencapai 17.995.412 orang. Sisanya memanfaatkan angkutan pribadi dengan rincian angkutan sepeda motor sebanyak 5.638.683 orang dan angkutan mobil 2.478.069 orang.

Jonan juga mengintruksikan, terutama pada sektor angkutan jalan bahwa kondisi bus yang sudah diperiksa mencapai presentase 70%. Pihaknya mengimbau bus yang tidak layak beroperasi tak diperbolehkan mengangkut para pemudik.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan bus yang layak. Awalnya 20% kami temukan layak dan sisanya kami minta diperbaiki. Menurut Dirjen Darat 60% sudah diperbaiki, kalau tidak diperbaiki sebaiknya tidak usah berangkat busnya karena membahayakan penumpang," pungkas dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6590 seconds (0.1#10.140)