Hipmi: Antusias Tax Amnesty Belum Terlihat
Kamis, 04 Agustus 2016 - 23:42 WIB
Hipmi: Antusias Tax Amnesty Belum Terlihat
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) menyatakan, salah satu indikator keberhasilan tax amnesty bila program ini segera merepatriasi dana-dana milik warga Indonesia di luar negeri. Dalam evaluasinya, antusiasme atas tax amnesty masih dari wajib pajak yang asetnya di dalam negeri.
Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia mengatakan, belum terlihat animo dari para pemilik aset besar di luar negeri. Padahal, sukses besar tax amnesty bila dana-dana warga Indonesia di luar negeri dapat kembali ke sistem keuangan dan investasi di dalam negeri. ”Mungkin butuh waktu,” ujar Bahlil melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Bahlil berharap program tax amnesty berjalan lancar. Sebab, tax amnesty akan membantu menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional. “Hipmi ingin tax amnesty tidak gagal. Kita ingin sukses besar,” katanya.
Baca: Ini Alasan Pemerintah Optimistis Amnesti Pajak Tercapai 100%
Sebagaimana diketahui, program amnesti pajak resmi berlaku pada 18 Juli 2016. Para wajib pajak yang belum melaporkan asetnya bisa mengikuti program pemutihan hingga Maret 2017.
Semakin cepat mendaftar, semakin murah uang tebusan yang harus dibayar. Bahlil mengusulkan agar pemerintah menyiapkan strategi lanjutan agar repatriasi mendapat respon positif.
”Kalau bisa pemerintah menyiapkan strategi lanjutan atau ada strategi khusus agar pemilik dana di luar segera memanfaatkan tarif tebusan yang lebih murah. Lebih cepat, lebih murah. Bentuk strategi lanjutan itu semacam apa, kami serahkan kepada Ibu Menkeu (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati) yang lebih paham,” pungkas Bahlil.
Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia mengatakan, belum terlihat animo dari para pemilik aset besar di luar negeri. Padahal, sukses besar tax amnesty bila dana-dana warga Indonesia di luar negeri dapat kembali ke sistem keuangan dan investasi di dalam negeri. ”Mungkin butuh waktu,” ujar Bahlil melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (4/8/2016).
Bahlil berharap program tax amnesty berjalan lancar. Sebab, tax amnesty akan membantu menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional. “Hipmi ingin tax amnesty tidak gagal. Kita ingin sukses besar,” katanya.
Baca: Ini Alasan Pemerintah Optimistis Amnesti Pajak Tercapai 100%
Sebagaimana diketahui, program amnesti pajak resmi berlaku pada 18 Juli 2016. Para wajib pajak yang belum melaporkan asetnya bisa mengikuti program pemutihan hingga Maret 2017.
Semakin cepat mendaftar, semakin murah uang tebusan yang harus dibayar. Bahlil mengusulkan agar pemerintah menyiapkan strategi lanjutan agar repatriasi mendapat respon positif.
”Kalau bisa pemerintah menyiapkan strategi lanjutan atau ada strategi khusus agar pemilik dana di luar segera memanfaatkan tarif tebusan yang lebih murah. Lebih cepat, lebih murah. Bentuk strategi lanjutan itu semacam apa, kami serahkan kepada Ibu Menkeu (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati) yang lebih paham,” pungkas Bahlil.
(ven)
