Besaran Gaji Pengaruhi Tingkat Semangat Kerja
A
A
A
PRESIDEN Asosiasi Manajemen Indonesia Handi Irawan mengungkapkan, besaran gaji mempengaruhi tingkat semangat kerja karyawan. Sebab, ketidakpuasan atas sebuah perolehan salah satu unsur yang membuat manusia tidak semangat.
Handi menjelaskan, tiap manusia menginginkan perolehan yang setimpal dengan yang sudah dikerjakan. Sehingga, jika itu tidak terpenuhi maka muncul rasa tidak puas.
"Semangat ada tiga unsur. Pertama, orang tidak puas terhadap kondisi gaji saat ini yang dia peroleh," ujarnya di Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Namun, kata dia, ketidakpuasan ini juga membuat seseorang memiliki semangat untuk mendapat perolehan lebih tinggi di tempat lain. Target tersebut diyakini akan menambah motivasi dengan makin bekerja keras.
"Orang semangat punya tujuan tinggi, ada yang ingin lebih dicapai, kesuksesan. Tiga hal yaitu diawali ketidakpuasan, goal (target) baru belajar atau jika tidak, dia tidak tahu semangat untuk sukses," kata Handi.
Belajar, lanjut Handi, memiliki peran penting dalam meningkatkan semangat dan kualitas kerja. Selain itu, manusia harus memiliki ketertarikan untuk mendapatkan penghargaan dari yang sudah dikerjakan.
"Kalau dia tidak punya goal dan merasa reward tidak menarik buat dia maka tidak ada semangat. Dia enggak mau belajar jadi manusia semangat dan tidak bisa menyemangati orang lain," pungkasnya.
Handi menjelaskan, tiap manusia menginginkan perolehan yang setimpal dengan yang sudah dikerjakan. Sehingga, jika itu tidak terpenuhi maka muncul rasa tidak puas.
"Semangat ada tiga unsur. Pertama, orang tidak puas terhadap kondisi gaji saat ini yang dia peroleh," ujarnya di Jakarta, Jumat (12/8/2016).
Namun, kata dia, ketidakpuasan ini juga membuat seseorang memiliki semangat untuk mendapat perolehan lebih tinggi di tempat lain. Target tersebut diyakini akan menambah motivasi dengan makin bekerja keras.
"Orang semangat punya tujuan tinggi, ada yang ingin lebih dicapai, kesuksesan. Tiga hal yaitu diawali ketidakpuasan, goal (target) baru belajar atau jika tidak, dia tidak tahu semangat untuk sukses," kata Handi.
Belajar, lanjut Handi, memiliki peran penting dalam meningkatkan semangat dan kualitas kerja. Selain itu, manusia harus memiliki ketertarikan untuk mendapatkan penghargaan dari yang sudah dikerjakan.
"Kalau dia tidak punya goal dan merasa reward tidak menarik buat dia maka tidak ada semangat. Dia enggak mau belajar jadi manusia semangat dan tidak bisa menyemangati orang lain," pungkasnya.
(ven)