ITB dan UI Siapkan Riset Eksplorasi Sumber Migas
Rabu, 07 September 2016 - 19:12 WIB
ITB dan UI Siapkan Riset Eksplorasi Sumber Migas
A
A
A
DEPOK - Pemerintah mengajak peran serta akademisi mempercepat realisasi eksplorasi migas nasional. Dalam Forum Group Discussion (FGD), Pemerintah menggandeng akademisi dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Indonesia menyiapkan sumber daya manusia melakukan riset menemukan sumber-sumber baru eksplorasi migas.
“Kami punya banyak SDM hanya yang kurang biaya risetnya itu, biaya eksplorasi. Jadi, kami akan sampaikan dalam konsorsium apa yang dunia akademis inginkan dan apa yang kami bisa lakukan," terang Guru Besar ITB, Djoko Santoso di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), Depok, Rabu (7/9/2016).
Djoko berkomitmen mendukung pemerintah dari segi SDM dan pemikiran seiring dengan percepatan program kemaritiman. Berbagai riset bakal dilakukan para akademisi untuk mewujudkan ketahanan energi nasional.
Baca: Pemerintah Genjot Percepatan Eksplorasi Migas Nasional
“Kami akan dukung dari sisi SDM dan pemikiran yang sejauh ini banyak dipelajari secara mandiri di kampus. Tawarkan inovasi lalu praktekkan secara nyata di lapangan. Contohnya, sekarang ini kalau buka peta ekspolorasi cekungan tersier maka ke depan akan pra tersier. Nanti alatnya bagaimana capai cekungan itu, kami sudah pelajari dengan topografi. Banyak guna dan sudah kami kembangkan di kampus,” jelasnya.
Abdul Haris, dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) juga menyatakan kesiapannya mendukung program percepatan energi oleh Pemerintah. Ia mengusulkan adanya riset yang terintegrasi dan komprehensif antar stakeholder sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
“Saya pelajari di Jerman, riset seperti proposal terintegrasi. Dikontrak satu tahun, riset 12 bulan. Sinergitas proposal lebih clear dan riset bersama jadi lebih baik serta menarik,” kata Haris.
“Kami punya banyak SDM hanya yang kurang biaya risetnya itu, biaya eksplorasi. Jadi, kami akan sampaikan dalam konsorsium apa yang dunia akademis inginkan dan apa yang kami bisa lakukan," terang Guru Besar ITB, Djoko Santoso di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), Depok, Rabu (7/9/2016).
Djoko berkomitmen mendukung pemerintah dari segi SDM dan pemikiran seiring dengan percepatan program kemaritiman. Berbagai riset bakal dilakukan para akademisi untuk mewujudkan ketahanan energi nasional.
Baca: Pemerintah Genjot Percepatan Eksplorasi Migas Nasional
“Kami akan dukung dari sisi SDM dan pemikiran yang sejauh ini banyak dipelajari secara mandiri di kampus. Tawarkan inovasi lalu praktekkan secara nyata di lapangan. Contohnya, sekarang ini kalau buka peta ekspolorasi cekungan tersier maka ke depan akan pra tersier. Nanti alatnya bagaimana capai cekungan itu, kami sudah pelajari dengan topografi. Banyak guna dan sudah kami kembangkan di kampus,” jelasnya.
Abdul Haris, dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) juga menyatakan kesiapannya mendukung program percepatan energi oleh Pemerintah. Ia mengusulkan adanya riset yang terintegrasi dan komprehensif antar stakeholder sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
“Saya pelajari di Jerman, riset seperti proposal terintegrasi. Dikontrak satu tahun, riset 12 bulan. Sinergitas proposal lebih clear dan riset bersama jadi lebih baik serta menarik,” kata Haris.
(ven)
