BBM Kualitas Rendah Mulai Ditinggalkan Konsumen

Kamis, 15 September 2016 - 17:18 WIB
BBM Kualitas Rendah...
BBM Kualitas Rendah Mulai Ditinggalkan Konsumen
A A A
JAKARTA - Permintaan konsumen terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas tinggi seperti pertalite dengan kadar oktan (research octane number/RON) 90 dan pertamax dengan nomor oktan 92 semakin meningkat. Hal itu disebabkan penurunan konsumsi BBM jenis premium dengan nomor oktan 88 di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan bahwa BBM berkualitas rendah mulai ditinggalkan konsumen. Adapun konsumsi BBM jenis premium dalam tiga bulan terakhir menurun pada kisaran 40%-45% menurun dari konsumsi rata-rata harian sebelumnya mencapai 79% atau sebanyak 60.000 kiloliter.

“Turunnya konsumsi premium bukan karena disparitas harga yang relative kecil dengan non subsidi. Akan tetapi karena kualitas oktan BBM lebih tinggi dari premium,” kata dia di Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Sementara itu Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengatakan konsumen di Indonesia saat ini mulai sadar bahwa premium kadar oktannya paling rendah dengan kualitas yang buruk. Apalagi, kata dia, di dunia BBM dengan kadar oktan 88 sudah tidak diperjualbelikan. Dengan selisih harga yang kecil dan makin mengecil akhirnya konsumen memilih BBM dengan kualitasnya lebih baik.

“Perilaku konsumen seperti ini mulai kelihatan, khususnya di kota-kota. Permintaan terhadap BBM dengan kualitas yang lebih tinggi dari premium semakin besar. Pengguna sepeda motor misalnya, banyak yang memilih pertamax,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui harga premium, pertalite dan pertamax saat ini selsihnya tidak jauh. Jika premium dibanderol Rp6.450 per liter di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) maka pertalite dibanderol dengan harga sebesar Rp6.900 per liter dan pertamax Rp7.350 per liter.

Berdasarkan data Pertamina konsumsi BBM jenis pertalite dan pertamax series meningkatkan signifikan dalam tiga bulan terakhir. Saat bersamaan, penggunaan premium turun dan tinggal 40% dari konsumsi gasoline secara nasional. Total premium di pasar gasoline nasional yang tadinya 79% di pertengahan tahun lalu sekarang sudah turun jauh tinggal sekitar 40%.

Peningkatan penjualan pertamax maupun pertalite terjadi saat libur panjang, seperti di Idul Fitri yang mencatat kenaikan empat kali lipat untuk pertamax. Permintaan pertalite juga naik tiga kali lipat. Pada libur Idul Adha lalu, penjualan pertamax juga naik sekitar 11%.

Data penyaluran BBM pada periode Agustus 2016 yang sebelumnya dirilis Pertamina menunjukkan pertalite saat ini telah mengambil porsi sebesar 20,5% dari total konsumsi BBM dengan capaian sebesar 20.000 kl per hari atau naik 462% dari konsumsi Januari 2016 sebanyak 4.500 kl.

Kenaikan konsumsi juga dialami pertamax, mencapai 15,8% dengan penyerapan sekitar 15.000 kl per hari atau naik 226% dari konsumsi pada Januari 2016 yakni 5.000 kl. Sementara itu, penyaluran BBM jenis premium turun 13% dari 70.000 kl perhari pada awal 2016 menjadi 56.000 kl atau 63,4% dari total konsumsi BBM.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0797 seconds (0.1#10.140)