BPR Berusaha Keras Tingkatkan Jumlah Tabungan
A
A
A
YOGYAKARTA - Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di DIY terus berupaya meningkatkan jumlah tabungan yang mereka himpun dari masyarakat. Sebab, selama ini komposisi tabungan yang berhasil dihimpun dari masyarakat masih terlalu kecil dibanding kontribusi dana lain dalam dana pihak ketiga.
Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Probo Sukesi mengatakan, hingga akhir Juni 2016 dana yang ada di BPR masih didominasi deposito dibanding tabungan. Padahal seperti diketahui, biaya bunga dari deposito lebih banyak dibanding bunga yang harus dibagikan kepada nasabah dalam program tabungan.
"Bunga deposito lebih tinggi dibanding tabungan," kata dia saat pengundian tabungan TARA di Gedung Perwacy, Yogyakarta, Rabu (21/9/2016).
Saat ini, dana dari Deposito telah mencapai Rp2,75 triliun. Sementara, tabungan hanya berjumlah Rp1,26 triliun atau sekitar 45,81%. Dengan deposito yang besar maka beban bunga yang dikeluarkan kalangan BPR masih tinggi.
Padahal, kata dia, di satu sisi saat ini bank dituntut untuk mengeluarkan produk yaitu kredit dengan bunga yang lebih murah. Saat ini, era persaingan perbankan sudah memasuki bunga kredit murah.
Pemberlakuan BI Repo Rate sudah mulai dilakukan serta di sisi lain Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga sudah menurunkan suku bunga penjaminan mereka. Kini sejumlah bank sudah menerapkan bunga single digit di samping gelontoran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang kian masif.
Karena itu, pihaknya berharap BPR mencoba menggali lebih banyak lagi tabungan ke masyarakat. Salah satunya melalui produk tabungan berhadiah. Produk ini bisa menjadi daya tarik bagi para calon nasabah.
"Ini langkah tepat meningkatkan proporsi tabungan yang dihimpun BPR. Program tabungan berhadiah seperti ini memang telah dikeluarkan sebelumnya oleh bank umum. Jika BPR bisa mengeluarkan produk serupa dengan hadiah yang tak kalah menggiurkan, tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi nasabah," paparnya.
Pada hari ini gabungan dari 28 BPR di Jateng dan DIY serentak melakukan penarikan hadiah tabungan TARA di Joglo Perwita Kompleks Taman Perwacy, Banguntapan Bantul, Yogyakarta.
Program yang digelar setiap enam bulan sekali ini bentuk apresiasi terhadap loyalitas nasabah menabung di tabungan TARA yang dimiliki BPR anggota Badan Kerjasama Tara Manunggal Abadi. Kali ini giliran BPR Swadharma Artha Nusa, BPR Arga Tata, BPR Uka Bima Nindya Raharja serta BPR Artha Agung Yogyakarta sebagai tuan rumah penyelenggara.
Ketua Badan Kerjasama Tara Manunggal Abadi Rachmad Ali mengatakan, dalam penarikan hadiah kali ini total mencapai Rp324 juta. "Hingga saat ini, total dana yang terhimpun mencapai Rp64, 77 miliar," tuturnya.
Pihaknya mengakui, persaingan di antara industri perbankan dan lembaga keuangan semakin kompetitif. Hal ini memacu semangat BPR untuk selalu mengeluarkan program dan produk berkualitas dan menjadi jawaban bagi para calon nasabah terhadap produk dan jasa keuangan perbankan.
Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Probo Sukesi mengatakan, hingga akhir Juni 2016 dana yang ada di BPR masih didominasi deposito dibanding tabungan. Padahal seperti diketahui, biaya bunga dari deposito lebih banyak dibanding bunga yang harus dibagikan kepada nasabah dalam program tabungan.
"Bunga deposito lebih tinggi dibanding tabungan," kata dia saat pengundian tabungan TARA di Gedung Perwacy, Yogyakarta, Rabu (21/9/2016).
Saat ini, dana dari Deposito telah mencapai Rp2,75 triliun. Sementara, tabungan hanya berjumlah Rp1,26 triliun atau sekitar 45,81%. Dengan deposito yang besar maka beban bunga yang dikeluarkan kalangan BPR masih tinggi.
Padahal, kata dia, di satu sisi saat ini bank dituntut untuk mengeluarkan produk yaitu kredit dengan bunga yang lebih murah. Saat ini, era persaingan perbankan sudah memasuki bunga kredit murah.
Pemberlakuan BI Repo Rate sudah mulai dilakukan serta di sisi lain Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga sudah menurunkan suku bunga penjaminan mereka. Kini sejumlah bank sudah menerapkan bunga single digit di samping gelontoran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang kian masif.
Karena itu, pihaknya berharap BPR mencoba menggali lebih banyak lagi tabungan ke masyarakat. Salah satunya melalui produk tabungan berhadiah. Produk ini bisa menjadi daya tarik bagi para calon nasabah.
"Ini langkah tepat meningkatkan proporsi tabungan yang dihimpun BPR. Program tabungan berhadiah seperti ini memang telah dikeluarkan sebelumnya oleh bank umum. Jika BPR bisa mengeluarkan produk serupa dengan hadiah yang tak kalah menggiurkan, tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi nasabah," paparnya.
Pada hari ini gabungan dari 28 BPR di Jateng dan DIY serentak melakukan penarikan hadiah tabungan TARA di Joglo Perwita Kompleks Taman Perwacy, Banguntapan Bantul, Yogyakarta.
Program yang digelar setiap enam bulan sekali ini bentuk apresiasi terhadap loyalitas nasabah menabung di tabungan TARA yang dimiliki BPR anggota Badan Kerjasama Tara Manunggal Abadi. Kali ini giliran BPR Swadharma Artha Nusa, BPR Arga Tata, BPR Uka Bima Nindya Raharja serta BPR Artha Agung Yogyakarta sebagai tuan rumah penyelenggara.
Ketua Badan Kerjasama Tara Manunggal Abadi Rachmad Ali mengatakan, dalam penarikan hadiah kali ini total mencapai Rp324 juta. "Hingga saat ini, total dana yang terhimpun mencapai Rp64, 77 miliar," tuturnya.
Pihaknya mengakui, persaingan di antara industri perbankan dan lembaga keuangan semakin kompetitif. Hal ini memacu semangat BPR untuk selalu mengeluarkan program dan produk berkualitas dan menjadi jawaban bagi para calon nasabah terhadap produk dan jasa keuangan perbankan.
(izz)