Menhub Tawarkan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya ke China

Senin, 10 Oktober 2016 - 14:12 WIB
Menhub Tawarkan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya ke China
Menhub Tawarkan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya ke China
A A A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menawarkan proyek kereta semicepat rute Jakarta-Surabaya kepada China. Meskipun, Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kemarin baru saja menawarkan Jepang untuk menggarap proyek tersebut.

(Baca Juga: Istana Beri Sinyal Jepang Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya)

Dia menuturkan, proyek infrastruktur terbaru pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) ini sejatinya tidak sama dengan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung terdahulu. Kecepatan kereta ini nantinya hanya berukuran medium (medium high speed), sementara proyek sebelumnya adalah high speed train.

"Bukan kereta cepat itu (Jakarta-Surabaya). Itu kereta medium high speed," katanya di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Senin (10/10/2016).

Mantan Dirut PT Angkasa Pura II (Persero) ini menjelaskan, nantinya jalur kereta yang ada di sepanjang perlintasan Jakarta-Surabaya akan diperbaiki. Melalui proyek ini, pihaknya akan menghilangkan lintasan kereta sebidang yang ada di sepanjang perlintasan Jakarta-Surabaya.

"Jalur yang ada mungkin keretanya diperbaiki dan lintasan kita hilangkan lintasan sebidang. Karena dari Jakarta ke Surabaya ada 1.000 lintasan sebidang," imbuh dia.

(Baca Juga: Jokowi Jadi Penentu Jepang Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya)

‎Pada dasarnya, tambah mantan Bos PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk ini, pemerintah akan memberikan seluasnya kepada swasta asing untuk menggarap proyek tersebut. Sebab, pembangunan infrastruktur seperti kereta semicepat ini tidak bisa mengandalkan anggaran pemerintah dalam APBN.

"‎Intinya kita memberikan kesmpatan karena dana terbatas, swasta asing untuk melakukan kegiatan dengan sesuatu cara governance. Tapi ini semua kita berikan kesempatan untuk memberikan proposal sehingga Surabaya bisa dicapai 6 jam. Mungkin saja (ditawarkan ke China). Ini baru tawaran nanti kita lihat," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6962 seconds (0.1#10.140)