SMI Terbitkan Obligasi Rp30 Triliun untuk Pembangunan Infrastruktur
A
A
A
JAKARTA - PT Sarana Multi lnfrastruktur (SMI) berencana menerbitkan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I senilai Rp30 triliun. Dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk mendorong pembangunan infrastruktur.
Direktur Utama SMI Emma Sri Martini mengatakan, perusahaan masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan di bidang infrastruktur. Diantaranya untuk pembiayaan pembangunan tol Trans Sumatera dan Trans Jawa.
"Untuk infrastruktur macam-macam, kami punya banyak PR, Trans Sumatera dan Jawa. Kemudian Sulawesi, infrastruktur daerah lewat Pemda, Pemkot, itu yang akan kami utamakan untuk mendukung percepatan infrastruktur daerah," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Melalui dana obligasi itu, kata Emma, perusahaan berharap dapat segera menyalurkan pembiayaan ke daerah. Sehingga pembangunan di Indonesia bisa merata.
"Dengan dana yang kami serap dari obligasi, kami harap bisa salurkan ke daerah, pembiayaan kepada Pemda. Dari sisi sektor variatif, ada sektor transportasi meliputi transportasi jalan tol, tol laut, pelabuhan, dan bandara," katanya.
Pembangunan di sektor transportasi, dia menyampaikan, cukup penting karena sebagai jalur penghubung antar daerah. Selain itu, juga bisa mempermudah masyarakat dalam menjangkau pulau-pulau terluar di Tanah Air.
"Itu sektor mendukung konektivitas. Menghubungkan antar daerah, pulau terluar dan terdalam," tutur Emma.
Sektor lain yang tak kalah penting, lanjut Emma, yakni ketenagalistrikan. Perusahaan menargetkan dapat menjangkau pembiayaan di wilayah pulau terluar untuk menerapkan teknologi pembangkit listrik tenaga diesel (solar).
"Sektor ketenagalistrikan, kami jangkau area terluar dan terdalam. Penerapan teknologi tenaga solar, promosikan energi terbarukan jadi kebijakan energi nasional," pungkasnya.
Direktur Utama SMI Emma Sri Martini mengatakan, perusahaan masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan di bidang infrastruktur. Diantaranya untuk pembiayaan pembangunan tol Trans Sumatera dan Trans Jawa.
"Untuk infrastruktur macam-macam, kami punya banyak PR, Trans Sumatera dan Jawa. Kemudian Sulawesi, infrastruktur daerah lewat Pemda, Pemkot, itu yang akan kami utamakan untuk mendukung percepatan infrastruktur daerah," ujarnya di Jakarta, Rabu (12/10/2016).
Melalui dana obligasi itu, kata Emma, perusahaan berharap dapat segera menyalurkan pembiayaan ke daerah. Sehingga pembangunan di Indonesia bisa merata.
"Dengan dana yang kami serap dari obligasi, kami harap bisa salurkan ke daerah, pembiayaan kepada Pemda. Dari sisi sektor variatif, ada sektor transportasi meliputi transportasi jalan tol, tol laut, pelabuhan, dan bandara," katanya.
Pembangunan di sektor transportasi, dia menyampaikan, cukup penting karena sebagai jalur penghubung antar daerah. Selain itu, juga bisa mempermudah masyarakat dalam menjangkau pulau-pulau terluar di Tanah Air.
"Itu sektor mendukung konektivitas. Menghubungkan antar daerah, pulau terluar dan terdalam," tutur Emma.
Sektor lain yang tak kalah penting, lanjut Emma, yakni ketenagalistrikan. Perusahaan menargetkan dapat menjangkau pembiayaan di wilayah pulau terluar untuk menerapkan teknologi pembangkit listrik tenaga diesel (solar).
"Sektor ketenagalistrikan, kami jangkau area terluar dan terdalam. Penerapan teknologi tenaga solar, promosikan energi terbarukan jadi kebijakan energi nasional," pungkasnya.
(ven)