Jalin Kemitraan Baru dengan RI, ADB Dukung Pertumbuhan Inklusif
A
A
A
JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) telah menyetujui Strategi Kemitraan (Country Partnership Strategy, CPS) dengan Indonesia untuk periode 2016-2019, dengan menetapkan program dukungan yang mengarah ke pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan memberi manfaat bagi semua penduduk dan daerah.
"Indonesia telah mencapai kemajuan sosial, ekonomi dan politik yang luar biasa sejak kemerdekaannya 7 dekade yang lalu," kata Wakil Kepala Perwakilan ADB Indonesia Sona Shrestha dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/10/2016).
(Baca Juga: ADB Koreksi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2016 Jadi 5%)
Dia menambahkan kemitraan baru ADB bersama Indonesia akan membantu melanjutkan kemajuan tersebut dengan upaya menuju pertumbuhan yang inklusif dan menjaga kelestarian lingkungan, yang dicapai melalui peningkatan infrastruktur, perbaikan tata kelola dan manajemen sektor publik, serta peningkatan pendidikan dan keterampilan.
Menurutnya ADB akan meningkatkan investasi di bidang infrastruktur untuk mendukung target Pemerintah yang ambisius. Dukungan ADB dalam infrastruktur energi akan mendorong keandalan dan efisiensi jaringan listrik nasional, serta mengedepankan sumber energi yang lebih bersih seperti panas bumi dan gas alam.
"Guna meningkatkan pendapatan di perdesaan, dukungan ADB di bidang ini akan berfokus pada irigasi, pasokan air, dan tanaman panen bernilai tinggi," paparnya.
Di tingkat kota, masyarakat miskin perkotaan akan memperoleh manfaat dari peningkatan manajemen saluran pembuangan dan air limbah. "ADB akan mendukung reformasi fiskal untuk memperbaiki tata kelola belanja pemerintah, dan pengadaan layanan bagi kalangan yang paling membutuhkannya," ujar Sona.
Selain itu, dukungan ADB bagi reformasi pemerintah di bidang perbaikan iklim investasi dan pengurangan biaya dalam berusaha akan memperluas basis perekonomian dan menciptakan lapangan kerja. Meskipun Indonesia telah meraih pencapaian luar biasa dalam akses pendidikan di setiap tingkat, tetapi menurut Sona mutu pendidikan masih menjadi persoalan.
"Meningkatkan mutu dan relevansi program pendidikan akan menjadi fokus dukungan ADB di bidang ini," ungkapnya.
"Indonesia telah mencapai kemajuan sosial, ekonomi dan politik yang luar biasa sejak kemerdekaannya 7 dekade yang lalu," kata Wakil Kepala Perwakilan ADB Indonesia Sona Shrestha dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/10/2016).
(Baca Juga: ADB Koreksi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2016 Jadi 5%)
Dia menambahkan kemitraan baru ADB bersama Indonesia akan membantu melanjutkan kemajuan tersebut dengan upaya menuju pertumbuhan yang inklusif dan menjaga kelestarian lingkungan, yang dicapai melalui peningkatan infrastruktur, perbaikan tata kelola dan manajemen sektor publik, serta peningkatan pendidikan dan keterampilan.
Menurutnya ADB akan meningkatkan investasi di bidang infrastruktur untuk mendukung target Pemerintah yang ambisius. Dukungan ADB dalam infrastruktur energi akan mendorong keandalan dan efisiensi jaringan listrik nasional, serta mengedepankan sumber energi yang lebih bersih seperti panas bumi dan gas alam.
"Guna meningkatkan pendapatan di perdesaan, dukungan ADB di bidang ini akan berfokus pada irigasi, pasokan air, dan tanaman panen bernilai tinggi," paparnya.
Di tingkat kota, masyarakat miskin perkotaan akan memperoleh manfaat dari peningkatan manajemen saluran pembuangan dan air limbah. "ADB akan mendukung reformasi fiskal untuk memperbaiki tata kelola belanja pemerintah, dan pengadaan layanan bagi kalangan yang paling membutuhkannya," ujar Sona.
Selain itu, dukungan ADB bagi reformasi pemerintah di bidang perbaikan iklim investasi dan pengurangan biaya dalam berusaha akan memperluas basis perekonomian dan menciptakan lapangan kerja. Meskipun Indonesia telah meraih pencapaian luar biasa dalam akses pendidikan di setiap tingkat, tetapi menurut Sona mutu pendidikan masih menjadi persoalan.
"Meningkatkan mutu dan relevansi program pendidikan akan menjadi fokus dukungan ADB di bidang ini," ungkapnya.
(akr)