BKPM Siap Perbaiki Peringkat Kemudahan Berbisnis Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Meski peringkat kemudahan berbisnis Indonesia meningkat tajam, dari peringkat 106 menjadi 91, namun Presiden Joko Widodo mengaku belum puas. Melihat ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan siap bekerja ekstra demi memperbaiki peringkat kemudahan berbisnis (ease of doing business/EoDB).
Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong mengatakan, lonjakan peringkat yang dicapai Indonesia merupakan yang terbesar dalam sejarah indeks EoDB. Sebab, tidak pernah ada sebelumnya lonjakan hingga 15 poin dalam waktu setahun.
"Sangat signifikan. Jadi lonjakan 15 peringkat adalah lonjakan terbanyak dalam sejarah indeks EoDB itu. Enggak pernah ada lonjakan 15 peringkat dalam satu tahun," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Menurutnya, hal ini mencerminkan kerja nyata dalam program deregulasi yang dilakukan pemerintah. Meski begitu, Thomas juga mengaku masih belum puas dengan prestasi ini. (Baca: Indonesia Masuk Jajaran 10 Negara Terobosan Terbanyak)
Baginya, prestasi ini baru10% dari upaya pemerintah melakukan deregulasi. Apalagi, Presiden Jokowi menginginkan peringkat kemudahan berbisnis di Tanah Air bisa berada pada posisi 40.
"Kita memang masih jauh sekali. Saya kira saat ini kita baru 5-10% dari yang seharusnya kita kerjakan. Ya, kita harus genjot habis-habisan untuk mengejar ke sana," tandasnya.
Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong mengatakan, lonjakan peringkat yang dicapai Indonesia merupakan yang terbesar dalam sejarah indeks EoDB. Sebab, tidak pernah ada sebelumnya lonjakan hingga 15 poin dalam waktu setahun.
"Sangat signifikan. Jadi lonjakan 15 peringkat adalah lonjakan terbanyak dalam sejarah indeks EoDB itu. Enggak pernah ada lonjakan 15 peringkat dalam satu tahun," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Menurutnya, hal ini mencerminkan kerja nyata dalam program deregulasi yang dilakukan pemerintah. Meski begitu, Thomas juga mengaku masih belum puas dengan prestasi ini. (Baca: Indonesia Masuk Jajaran 10 Negara Terobosan Terbanyak)
Baginya, prestasi ini baru10% dari upaya pemerintah melakukan deregulasi. Apalagi, Presiden Jokowi menginginkan peringkat kemudahan berbisnis di Tanah Air bisa berada pada posisi 40.
"Kita memang masih jauh sekali. Saya kira saat ini kita baru 5-10% dari yang seharusnya kita kerjakan. Ya, kita harus genjot habis-habisan untuk mengejar ke sana," tandasnya.
(ven)