Jurus Sri Mulyani Antisipasi Dampak Kebijakan Ekonomi Trump

Jum'at, 18 November 2016 - 10:01 WIB
Jurus Sri Mulyani Antisipasi...
Jurus Sri Mulyani Antisipasi Dampak Kebijakan Ekonomi Trump
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tak menampik, terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) akan berpengaruh terhadap perekonomian negara-negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Sebab, AS merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia dan menjadi salah satu tujuan ekspor utama Indonesia.

Dia mengatakan, kebijakan ekonomi yang akan diambil Trump nampaknya akan sangat berbeda dengan kebijakan yang diambil Presiden Obama. Dalam setiap kampanyenya, Trump selalu beretorika akan melakukan proteksionisme terhadap Negeri Paman Sam -julukan AS- tersebut.

"Terpilihnya Donald Trump dengan kebijakan ekonomi yang masih dinantikan, karena selama kampanye economy policy nya lebih kepada retorika bahwa akan melakukan stimulasi ekonomi dalam negeri, melakukan proteksionisme dan juga berbagai kebijakan yang sangat berbeda sekali dengan kebijakan di bawah Presiden Obama. Ini tentu akan menimbulkan ekuilibrium karena ekonomi AS yang terbesar," katanya dalam sebuah diskusi di Kawasan Senayan, Jakarta, kemarin malam.

Bagi Indonesia sendiri, kata mantan Menkeu era Presiden SBY ini, AS merupakan negara tujuan ekspor nomor empat. Oleh karena itu, perubahan kebijakan di AS tentu akan memengaruhi ekspor Indonesia baik secara langsung atau tidak.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, dia menyatakan, tahun depan Indonesia tidak akan mengandalkan pemasukan dari luar negeri untuk menopang pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Artinya, ekspor tidak menjadi prioritas utama untuk mendongkrak ekonomi Indonesia.

Menurutnya, sumber pertumbuhan ekonomi masih akan difokuskan dari dalam negeri. Penguatan dari sisi konsumsi, investasi, dan belanja pemerintah menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.

"Jadi di dalam negeri kita coba perekonomian kita tidak terpengaruh secara negatif dari lingkungan global yang tidak pasti. Dengan demikian, ekonomi domestik akan ditopang oleh investasi yang seimbang antara pemerintah, BUMN dan swasta. Dan dari sisi komposisi juga akan seimbang antara sektor pertanian yang menciptakan kesempatan kerja atau ketahanan pangan dengan sektor manufaktur, konstruksi dan sektor jasa yang selama ini sudah tumbuh sangat sehat, double digit seperti jasa keuangan," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0798 seconds (0.1#10.140)