Pertamina Resmi Ditunjuk Garap Pembangunan Kilang Bontang

Jum'at, 16 Desember 2016 - 14:37 WIB
Pertamina Resmi Ditunjuk Garap Pembangunan Kilang Bontang
Pertamina Resmi Ditunjuk Garap Pembangunan Kilang Bontang
A A A
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menunjuk PT Pertamina (Persero) untuk menggarap pembangunan dan pengoperasian kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur. Keputusan tersebut tercantum dalam Kepmen ESDM No 7935 K/10/MEM/2016.

‎Dalam Kepmen ESDM tersebut pemerintah juga menetapkan kapasitas kilang minyak sebesar 300.000 barel per hari. Dari kapasitas tersebut, diharapkan dapat diproduksikan bensin minimal 60.000 barel per hari dan Solar dengan produksi minimal 124.000 barel per hari dengan standar minimal Euro IV.

Pertamina juga diberikan mandat untuk mengintegrasikan kilang BBM tersebut dengan petrokimia dan dalam pelaksanaan pembangunannya dapat bekerja sama dengan badan usaha lain. Adapun, hasil produksi kilang tersebut diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyambut baik terbitnya Keputusan Menteri ESDM tentang Penugasan dalam Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Minyak di Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Dia juga menyatakan kesiapan Pertamina dalam melaksanakan penugasan tersebut. Pertamina optimistis dapat melakukan percepatan pembangunan kilang Bontang.

"Kami menyambut baik penugasan dari pemerintah dan akan berupaya semaksimal untuk merealisasikan proyek tersebut sehingga dapat dilaksanakan sesuai target pemerintah. Pertamina optimistis dapat menyelesaikan proyek lebih cepat karena kami tidak memulai proyek tersebut dari nol. Dari skala 10, kami sudah ada di titik 5 atau 6," kata dia dalam rilis yang diterima SINDOnews di Jakarta, Jumat (16/12/2016).

Sebelumnya, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Rachmad Hardadi mengatakan, NGRR Bontang akan berdampingan dengan fasilitas Kilang LNG Bontang yang dioperasikan PT Badak NGL dan telah tersedia lahan yang akan menjadi lokasi kilang.

Selain ketersediaan lahan yang sangat krusial, beberapa fasilitas dan infrastruktur pendukung operasi kilang LNG, seperti 21 unit boiler kualitas tinggi, pembangkit listrik, tangki penyimpanan, dan fasilitas umum lainnya dapat digunakan untuk mendukung pengoperasian kilang NGRR Bontang nantinya.

"Dari sisi lahan yang saat ini sangat krusial dalam pelaksanaan proyek, kami tidak perlu lagi melakukan pengadaan dan itu dapat menghemat waktu. Beberapa fasilitas berkelas dunia yang sekarang digunakan untuk Kilang LNG Bontang juga dapat dukung proyek kilang BBM, sehingga pembangunan NGRR Bontang tidak perlu dimulai dari nol," tuturnya.

Dengan penugasan ini, pemilihan mitra pembangunan kilang ditargetkan dipercepat menjadi akhir 2017. Pertamina juga segera mempersiapkan bankable feasibility study (BFS) yang juga ditarget selesai pada 2017.

Apabila BFS selesai, Pertamina berharap awal 2018 penyiapan lahan sudah bisa dimulai, sehingga pekerjaan fisik NGRR Bontang bisa dimulai tepat waktu pada akhir 2019 dan selesai pertengahan 2023.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6238 seconds (0.1#10.140)