Produksi Cabai di Jabar Surplus Tiga Bulan ke Depan

Selasa, 10 Januari 2017 - 14:06 WIB
Produksi Cabai di Jabar Surplus Tiga Bulan ke Depan
Produksi Cabai di Jabar Surplus Tiga Bulan ke Depan
A A A
JAKARTA - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Hendi Jatnika mengaku produksi cabai rawit di Jawa Barat (Jabar) dalam tiga bulan ke depan akan mengalami surplus. Bahkan untuk pasokan berbagai cabai, Jawa Barat menduduki peringkat dua setelah Jawa Timur dilihat dari tingkat produksi di Indonesia.

"Kalau lihat posisi Jawa Barat untuk berbagai cabai masih unggul di Indonesia, kita masih unggul pasokan cabai rawitnya kedua di Indonesia," ungkap Hendi saat melakukan temu wicara bersama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bersama para petani cabai di Desa Sutenjaya, Bandung, Selasa (10/1/2017).

Dengan tingginya tingkat produksi cabai di Jabar, lanjut Hendi, para petani cabai wilayah ini selain bisa memenuhi kebutuhan cabai untuk masyarakat Jabar juga dapat mengirim pasokan cabai ke Jakarta.

Hendi menjelaskan, produksi cabai 2015 dari 10.131 hektare lahan cabai di Jabar tercatat mampu menghasilkan 112.634 ton. Sementara, pada 2016 sedikit mengalami penurunan, dari 7.648 hektare lahan cabai, produksi cabai yang dihasilkan yakni 108.895 ton.

Kendati demikian, kata dia, dengan melihat pola produksi dan pola konsumsi masyarakat Jabar, untuk tiga bulan ke depan, yakni Januari, Februari dan Maret 2018 produksi cabai Jabar masih terhitung aman bahkan mengalami surplus.

Dia menyebutkan, dengan melihat pola tanam cabai Oktober-November-Desember 2016 untuk dipanen Januari-Februari-Maret 2018 maka berturut- turut produksi cabai Jawa Barat akan menghasilkan produkdi cabai sebesar 12.515 ton, 8.003 ton dan 12.393 ton.

Dengan melihat pola produksi dan pola konsumsi tersebut, lanjut Hendi, maka untuk produksi dan konsumsi per kapita cabai di Jabar tiap tahunnya sebesar 1,26 kilogram. Jumlah ini masih terhitung kecil lantaran tingkat kebutuhan untuk hotel restoran dan cafe (horeca) yang sulit diprediksi.

"Sebetulnya horeca pasar yang besar cuma prediksi konsumsinya agak susah diboro statistik atau dinas dengan perkembangan retoran dan kuliner. Jadi untuk kebutuhan Januari dengan mengalikan jumlah penduduk Jabar sekitar 45 jutaan lebih kita masih kelebihan 7.745 ton untuk Januari, Februari 3.000 ton dan Maret 7.000 ton," terangnya.

Hanya saja, lanjut dia, gejolaknya ada pada anomali iklim dan harga cabai di tingkat produsen yang masih dikisaran Rp89 ribu sampai Rp90 ribuan per kg.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6338 seconds (0.1#10.140)