BKPM: Jepang Investor Terbesar Kedua di Indonesia

Sabtu, 14 Januari 2017 - 21:17 WIB
BKPM: Jepang Investor Terbesar Kedua di Indonesia
BKPM: Jepang Investor Terbesar Kedua di Indonesia
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan Jepang adalah investor kedua terbesar di Indonesia, yang banyak berinvestasi di sektor infrastruktur. Tom--sapaan akrabnya--menyampaikan hal tersebut menyusul rencana kedatangan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe yang akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada 15-16 Januari mendatang.

Pertemuan keduanya membahas soal peningkatan hubungan bilateral, yang diharapkan berdampak positif terhadap semakin banyaknya investasi Jepang ke Indonesia. Menurut Tom, negara yang dipimpin oleh Kaisar Akihito ini merupakan salah satu mitra bilateral penting bagi Indonesia. ”Jadi dari perspektif investasi, Jepang ini salah satu nasabah kita yang sangat penting,” ujar Tom Lembong dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/1/2017).

Dan lanjut mantan Menteri Perdagangan ini, kunjungan PM Abe merupakan perkembangan baik bagi hubungan ekonomi kedua negara. Ia pun menceritakan saat kunjungan kerjanya ke Jepang pada lima pekan lalu dan bertemu dengan Kamar Dagang Jepang.

“Saya sangat terasa bahwa hubungan Indonesia dengan Jepang serasi dan akrab. Jepang sudah menjadi investor puluhan tahun. Sekali lagi, menjadi investor kedua dan ketiga di Indonesia,” terangnya.

BKPM mencatat ada beberapa proyek infrastruktur pada 2016 seperti proyek ketenagalistrikan yang dimenangkan oleh konsorsium Jepang-Indonesia dan tol laut Surabaya-Sorong saat ini yang sudah berjalan. Menurut Tom, pada 2017, investor Jepang mulai merambah untuk berinvestasi di bidang real estat dan properti.

“Sudah ada wacana untuk kereta api kecepatan medium dari Jakarta ke Surabaya, dan kelihatannya Jepang cukup tertarik. Selain itu ada pelabuhan Patimban di wilayah timur Jakarta, dekat dengan kluster automotif. Semua perusahaan mobil dan motor Jepang ada di sana semua. Jadi, kalau ada pelabuhan raksasa di sana, akan membuat ekspor automotif kita lebih efisien. Dan Pelabuhan Patimban itu juga didanai oleh investasi dari Jepang,” paparnya.

Sementara itu, Pejabat Promosi Investasi Kantor Perwakilan BKPM (IIPC) Tokyo Saribua Siahaan menjelaskan bahwa salah satu perusahaan Jepang yang bergerak di bidang properti telah menggandeng mitra lokal di Indonesia untuk merealisasikan investasinya melalui pembangunan perumahan di seluruh Indonesia.

Program pembangunan residensial sederhana dengan harga terjangkau akan ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah sehingga diharapkan sejalan dengan salah satu program pemerintah membangun satu juta rumah. Menurut Saribua, investor Jepang yang akan masuk ke bidang real estat dan properti itu memiliki target pasar yang berbeda-beda.

“Ada yang menargetkan membangun properti khusus untuk ekspatriat dan menengah ke atas, ada juga yang menargetkan untuk para pekerja di dalam kawasan industri. Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan kantor BKPM di Jakarta untuk memfasilitasi salah satu grup besar Jepang yang telah memiliki perjanjian kerja sama dengan perusahaan perumahan Indonesia,” katanya.

Selain membahas investasi di sektor manufaktur, pertemuan dengan PM Abe juga akan membahas investasi di sektor prioritas pemerintah lainnya. Dalam kunjungan tersebut, Delegasi Jepang akan mengikutsertakan sekitar 30 pengusaha dan perusahaan Jepang untuk berinvestasi ke Indonesia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7203 seconds (0.1#10.140)