Konsumsi Listrik Naik Empat Kali Lipat Syarat RI Jadi Negara Maju

Senin, 16 Januari 2017 - 11:06 WIB
Konsumsi Listrik Naik...
Konsumsi Listrik Naik Empat Kali Lipat Syarat RI Jadi Negara Maju
A A A
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengemukakan, Indonesia butuh kerja empat kali lipat untuk keluar dari perangkap negara berpendapatan kelas menengah (middle income trap), menuju negara maju. Pasalnya, saat ini konsumsi listrik per kapita di Tanah Air masih di bawah 4.000 watt per kapita.

(Baca Juga: Aliri Listrik 2.509 Desa, ESDM Minta Bantuan Swasta dan BUMD)

Dia mengungkapkan, untuk menjadi negara maju maka konsumsi listrik per kapita minimal harus sebesar 4.000 watt per kapita. Sementara saat ini, Indonesia baru mencapai 900 watt per kapita.

"‎Sebuah negara dikatakan negara maju itu minimal konsumsi listriknya 4.000 watt per kapita. Sementara kita mendekati 4.000 kalau anaknya dua. Artinya kita perlu usaha empat kali lipat agar kita bisa menuju negara maju," katanya dalam acara Coffee Morning di Gedung Ditjen Kelistrikan, Jakarta, Senin (16/1/2017).

Menurut Arcandra, pertumbuhan ekonomi sebuah negara dilihat dari seberapa besar listrik yang dikonsumsi dalam beraktifitas. Hal ini berkaitan dengan dunia bisnis, industri, manufaktur, dan lainnya. Semakin besar listrik yang dikonsumsi oleh industri, maka semakin bagus dampaknya terhadap ekonomi Indonesia.

"Kalau dari segi rumah tangga makin kecil konsumsi makin bagus. Kalau industri itu semakin banyak listrik terpakai semakin bagus. Semakin banyak listrik terpakai ada korelasinya itu yang menggambarkan industri berjalan," imbuh dia.

Jika industri berjalan, tambah mantan Menteri ESDM ini, maka produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) Indonesia akan semakin menanjak. Salah satu indikator tingkat kemakmuran negara dilihat dari tingkat GDP negara tersebut.

"Semakin tinggi GDP, semakin makmur rakyatnya. Itu ada korelasinya. GDP tinggi, gaji tinggi. GDP tinggi apa gunanya? Rumah akan lebih baik, bisa naik mobil. Untuk itu kita berharap dengan meningkatkan elektrifikasi seluruh pulau terluar kita bisa aliri listrik," paparnya.

Sebagai informasi, saat ini rasio elektrifikasi nasional di Tanah Air pun baru mencapai 91,16%. Pemerintah menargetkan pada 2019 rasio elektrifikasi nasional mencapai 97%, dan pada 2025 diharapkan 100% wilayah di Indonesia sudah teraliri listrik.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7041 seconds (0.1#10.140)