Pertamina Mengaku Tidak Masalah Dipimpin Orang Asing

Kamis, 19 Januari 2017 - 12:27 WIB
Pertamina Mengaku Tidak Masalah Dipimpin Orang Asing
Pertamina Mengaku Tidak Masalah Dipimpin Orang Asing
A A A
YOGYAKARTA - Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengaku tidak masalah Pertamina selaku Badan Usaha Milik Negara dipimpin oleh orang asing. Profesional asing dapat ditaruh untuk posisi jabatan setingkat direksi dan komisaris.

“Perwakilan asing bisa ditempatkan di tingkat direksi, komisaris. Kalaupun ada turun sedikit setingkat deputi bukan setingkat manajer,” ujar dia di sela-sela acara Pertamina Internasional Learning Conference di Yogyakarta, Kamis (19/1/2017).

Meski begitu, pihaknya mengaku lebih baik Pertamina dipimpin anak bangsa sendiri. Pasalnya banyak anak-anak bangsa yang di luar negeri yang kompetensinya mumpuni memimpin BUMN.

“Mereka bisa dipulangkan, salah satunya melalui diaspora. Di sini gajinya kita berikan standar internasional dan yang terpenting ikut membangun negeri,” katanya.

Dia berharap, diaspora Indonesia berprofesi unggulan di negara-negara maju turut dipulangkan ikut mengawal dan membangun negeri. Bahwasanya diaspora mempunyai landasan keyakinan bahwa negeri ini punya potensi luar biasa dan terus berjalan maju untuk menyejahterakan rakyatnya serta bisa memainkan peran dunia internasional.

“Jadi kami inginnya diaspora yang mempunyai ahli di perusahaan minyak akan kami tarik. Mari ikut membangun negeri,” tandasnya.

Pada kesempatan sama, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali juga mengatakan tidak masalah orang asing menduduki kursi kepemimpinan di BUMN. Pasalnya realitasnya memang profesional asing yang kompeten dan mumpuni berada di luar negeri.

“Realitasnya memang seperti itu. Banyak eksekutif profesional yang bagus-bagus di luar negeri harganya lebih murah. Itu telah banyak dilakukan oleh perusahaan swasta, karena memang tidak terlalu sulit mencari mereka,” kata dia.

Menurutnya merekrut orang asing untuk memimpin BUMN tidak melanggar undang-undang. Bahkan pihaknya mengaku eksekutif profesional dari luar negeri secara kualitas dan kapabilitas lebih baik dan cenderung disegani.

“Kalau berhadapan dengan orang asing para koruptor tidak berani. Mereka yang mau coba-coba dengan kekuatan kekuasaan tidak berani karena orang asing kalau berhadapan dengan sistem ‘belagak budeg’ saja. Sebaliknya, kalau orang kita suka enggak enak dan diancam,” jelasnya.

Sebab itu, pemerintah perlu memperbaiki sistem supaya anak bangsa yang mempunyai profesi unggulan di luar negeri, baik di jalur akademis, profesional, maupun dunia usaha digunakan potensinya untuk mendukung pembangunan di negeri ini.

“Saya kira yang harus dilakukan perlu memperbaiki sistem dan membangkitkan semangat memimpin BUMN. Untuk orang asing memimpin BUMN sebaiknya hati-hati, karena situasi masih sensitif. Kita tunda dulu sepanjang orang Indonesia masih bisa mempimpin,” kata dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6904 seconds (0.1#10.140)