Penurunan Bunga KPR Angin Segar Bisnis Properti
A
A
A
SEMARANG - Perbankan menurunkan tingkat suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) menjadi kisaran 6,75% hingga 9,5%. Kondisi tersebut diharapkan menjadi angin segar bagi bisnis properti di Jawa Tengah.
"Penurunan ini diharapkan dapat mendongkrak penjualan rumah hingga 20%," ujar Wakil Ketua Real Estat Indonesia (REI) Jawa Tengah Bidang Humas, Promosi, dan Publikasi, Dibya Hidayat, disela-sela pembukaan REI Expo ke-2 di Mal Paragon, Rabu (15/2/2017).
Menurutnya, sebelumnya suku bunga KPR rata-rata di atas 10%. Saat ini turun antara 6,75%-9,5% dan ada yang menawarkan suku bunga fixed hingga lima tahun. Sebelumnya, tidak ada suku bunga yang fixed sampai lima tahun. Biasanya suku bunga fixed sampai dua tahun saja.
"Pasar diharapkan dapat maksimal merespons karena kisaran 6,75%-9%. Angka tersebut dinilai cukup ideal untuk pembelian properti saat ini," katanya.
Dia mencatat, penjualan rumah sepanjang tahun 2016 mencapai 450 unit. Jumlah tersebut cukup jeblok dan meleset dari target. Penurunan ini diprediksi akan berdampak pada penjualan semua segmen.
"Kontribusi terbesar pada rumah komersil di kelas menengah yaitu rumah dengan kisaran harga antara Rp200 juta hingga Rp500 juta," katanya.
Menurutnya, kelas menengah merupakan market menjanjikan. Terkait kebijakan tersebut, pihak pengembang mengaku siap dari sisi pembangunan. Namun begitu, situasi ini diimbangi pula dengan kondisi politik sehingga berdampak pula pada perekonomian. "Kami dari tahun-tahun sebelumnya sudah siap dengan booming properti," ujarnya.
REI Expo ke-2 yang digelar mulai tanggal 15-26 Februari ini diikuti oleh 16 pengembang perumahan menengah ke atas. Pameran kali ini ditargetkan dapat menjual hingga 70 unit rumah.
Wakil Ketua Bidang Perbankan Real Estate Indonesia (REI) DPD Jawa Tengah, Wibowo Tedjo Sukmono menambahkan, sudah ada beberapa bank yang menerapkan kebijakan ini. "Konsumen memiliki banyak pilihan untuk mengajukan KPR. Diharapkan pula penjualan unit rumah terus meningkat," ujar Marketing Manager Graha Candi Golf tersebut.
Dia mengaku optimistis penjualan perumahan membaik di tahun ini. Pelaksanaan Tax Amnesty sudah berlangsung akan memberikan dampak bagi dunia properti. "Namun, kami belum bisa menentukan target dilihat dari dua pameran di awal tahun ini," katanya.
"Penurunan ini diharapkan dapat mendongkrak penjualan rumah hingga 20%," ujar Wakil Ketua Real Estat Indonesia (REI) Jawa Tengah Bidang Humas, Promosi, dan Publikasi, Dibya Hidayat, disela-sela pembukaan REI Expo ke-2 di Mal Paragon, Rabu (15/2/2017).
Menurutnya, sebelumnya suku bunga KPR rata-rata di atas 10%. Saat ini turun antara 6,75%-9,5% dan ada yang menawarkan suku bunga fixed hingga lima tahun. Sebelumnya, tidak ada suku bunga yang fixed sampai lima tahun. Biasanya suku bunga fixed sampai dua tahun saja.
"Pasar diharapkan dapat maksimal merespons karena kisaran 6,75%-9%. Angka tersebut dinilai cukup ideal untuk pembelian properti saat ini," katanya.
Dia mencatat, penjualan rumah sepanjang tahun 2016 mencapai 450 unit. Jumlah tersebut cukup jeblok dan meleset dari target. Penurunan ini diprediksi akan berdampak pada penjualan semua segmen.
"Kontribusi terbesar pada rumah komersil di kelas menengah yaitu rumah dengan kisaran harga antara Rp200 juta hingga Rp500 juta," katanya.
Menurutnya, kelas menengah merupakan market menjanjikan. Terkait kebijakan tersebut, pihak pengembang mengaku siap dari sisi pembangunan. Namun begitu, situasi ini diimbangi pula dengan kondisi politik sehingga berdampak pula pada perekonomian. "Kami dari tahun-tahun sebelumnya sudah siap dengan booming properti," ujarnya.
REI Expo ke-2 yang digelar mulai tanggal 15-26 Februari ini diikuti oleh 16 pengembang perumahan menengah ke atas. Pameran kali ini ditargetkan dapat menjual hingga 70 unit rumah.
Wakil Ketua Bidang Perbankan Real Estate Indonesia (REI) DPD Jawa Tengah, Wibowo Tedjo Sukmono menambahkan, sudah ada beberapa bank yang menerapkan kebijakan ini. "Konsumen memiliki banyak pilihan untuk mengajukan KPR. Diharapkan pula penjualan unit rumah terus meningkat," ujar Marketing Manager Graha Candi Golf tersebut.
Dia mengaku optimistis penjualan perumahan membaik di tahun ini. Pelaksanaan Tax Amnesty sudah berlangsung akan memberikan dampak bagi dunia properti. "Namun, kami belum bisa menentukan target dilihat dari dua pameran di awal tahun ini," katanya.
(ven)