Harga Gabah Perlahan Mulai Kembali Naik
A
A
A
DEMAK - Harga gabah di Kabupaten Demak mulai menunjukkan tren kenaikan mencapai Rp3.750 per kilogram, setelah beberapa waktu lalu sempat anjlok ke kisaran Rp3.000 per kilogram. Kenaikan harga gabah tersebut lantaran kualitas hasil panen yang mulai membaik.
Kepala Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Demak Sartono mengatakan, bahwa sejak satu pekan terakhir hasil panen padi di Kabupaten Demak berkualitas baik. Dari hasil tes kandungan air pada gabah berkisar 20%, dibanding sebelumnya mencapai 30%.
"Memang hasil panen padi di Kabupaten Demak untuk saat ini kualitasnya baik. Sesuai rafaksi, kandungan air 20% harga Rp3.750 per kilogramnya. Harga ini sudah sangat bagus bagi petani," ujarnya, Selasa (21/2/2017).
Dia menambahkan harga pembelian gabah oleh Bulog, sudah diatur sesuai Permentan No 21 Tahun 2015. Sehingga dalam pembelian harus dilakukan tes kandungan air dan rafaksi. "Jadi, harga sudah diatur dalam Permentan dan yang menentukan kondisi gabah itu sendiri," paparnya.
Sejauh ini, pihaknya telah membeli sekitar 40 ton gabah petani hasil panen di Kabupaten Demak. Beberapa di antaranya sudah diproses menjadi beras. "Ada 15 ton yang sudah diproses," imbuhnya.
Sumardi, 43, petani Desa Sukodono Karangtengah mengaku dirinya kurang beruntung karena panen di saat musim hujan. Sehingga kandungan air dalam gabah cukup tinggi. "Tidak ada yang mau membeli karena hujan mempengaruhi kualitas gabah. Hasil panen saat ini belum cukup untuk membayar hutang produksi, artinya rugi," keluhnya.
Dia berharap pemerintah segera dapat memberikan solusi bagi petani jika terjadi kerugian maupun puso. "Setidaknya ada perhatian dari pemerintah supaya hasil panen tetap bagus dan harga stabil," tegasnya.
Kepala Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Demak Sartono mengatakan, bahwa sejak satu pekan terakhir hasil panen padi di Kabupaten Demak berkualitas baik. Dari hasil tes kandungan air pada gabah berkisar 20%, dibanding sebelumnya mencapai 30%.
"Memang hasil panen padi di Kabupaten Demak untuk saat ini kualitasnya baik. Sesuai rafaksi, kandungan air 20% harga Rp3.750 per kilogramnya. Harga ini sudah sangat bagus bagi petani," ujarnya, Selasa (21/2/2017).
Dia menambahkan harga pembelian gabah oleh Bulog, sudah diatur sesuai Permentan No 21 Tahun 2015. Sehingga dalam pembelian harus dilakukan tes kandungan air dan rafaksi. "Jadi, harga sudah diatur dalam Permentan dan yang menentukan kondisi gabah itu sendiri," paparnya.
Sejauh ini, pihaknya telah membeli sekitar 40 ton gabah petani hasil panen di Kabupaten Demak. Beberapa di antaranya sudah diproses menjadi beras. "Ada 15 ton yang sudah diproses," imbuhnya.
Sumardi, 43, petani Desa Sukodono Karangtengah mengaku dirinya kurang beruntung karena panen di saat musim hujan. Sehingga kandungan air dalam gabah cukup tinggi. "Tidak ada yang mau membeli karena hujan mempengaruhi kualitas gabah. Hasil panen saat ini belum cukup untuk membayar hutang produksi, artinya rugi," keluhnya.
Dia berharap pemerintah segera dapat memberikan solusi bagi petani jika terjadi kerugian maupun puso. "Setidaknya ada perhatian dari pemerintah supaya hasil panen tetap bagus dan harga stabil," tegasnya.
(akr)