Industri Padat Karya Orientasi Ekspor Diusulkan Dapat Insentif

Rabu, 22 Februari 2017 - 20:14 WIB
Industri Padat Karya...
Industri Padat Karya Orientasi Ekspor Diusulkan Dapat Insentif
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menyiapkan insentif yang akan diberikan untuk sektor industri padat karya berorientasi ekspor. Fasilitas yang sedang diusulkan berupa tax allowance sedang dibahas dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Ini sedang kami bahas dengan Kemenkeu. Saya sudah janji untuk bahas ini minggu depan," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (22/2/2017).

Dia menambahkan industri yang diminta untuk menciptakan lapangan pekerjaan adalah industri padat karya berorientasi ekspor. Oleh karena itu, sektor ini akan dijadikan andalan dalam program pemerataan. "Kami sudah merancang beberapa insentif, antara lain insentif pemotongan PPh (Pajak Penghasilan)," ungkapnya.

Meski begitu dia memberikan syarat pemotongan PPh tersebut harus digunakan untuk investasi, bukan untuk dividen. "Di pasar modal sudah diberikan samacam allowance untuk pajak penghasilan. Maka untuk industri padat karya orientasi ekspor nanti kami usulkan, mungkin 5% tapi dengan syarat PPh itu dipakai untuk investasi bukan untuk dividen. Dengan demikian kita mendorong ekspansi," jelas dia.

Airlangga menuturkan, Kemenperin juga mendorong peningkatan daya saing, penumbuhan dari populasi industri, pengembangan perwilayahan, penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi, pendalaman dari struktur industri melalui penguatan mata rantai industri dan investasi. "Di sini kita perlu kerja sama dengan BKPM untuk mendorong daftar skala prioritas," tuturnya.

Menurut dia saat ini merupakan saat yang tepat untuk melakukan investasi karena harga capital expenditure (capex) yang paling murah. Diterangkan beberapa indikator seperti komoditi, pasar modal, menunjukkan momentum positif.

"Kalau kita lihat beberapa industri nasional juga akan melakukan ekspansi seperti Chandra Asri, kemudian beberapa perusahaan Jepang di automotif dan juga elektronik. Ini kami dorong agar industri nasional melakukan hal yang sama, karena nantinya kita memanfaatkan ekonomi yang kembali membaik," terangnya.

Sementara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, dalam rapat kabinet telah disepakati untuk memprioritaskan investasi pada 2 sektor, yaitu sektor padat karya dan orientasi ekspor. "Orientasinya bagaimana investasi benar-benar menciptakan lapangan kerja dan membuat lapangan kerja yang ada menjadi naik kelas," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1102 seconds (0.1#10.140)