Perpanjangan Landasan Silangit Ditargetkan Rampung Tahun Ini
A
A
A
TARUTUNG - Pihak Angkasa Pura II (AP II) yang merupakan pengelola Bandar Udara (Bandara) Silangit di Danau Toba, Sumatra Utara, menargetkan pengerjaan perpanjangan landasan pacu pesawat rampung pada tahun ini.
Kepala Bandara Silangit, Hotasi Manalu mengatakan saat ini panjang landasan pacu di bandara Danau Toba 2.400 meter persegi serta mampu melayani pesawat berbadan lebar jenis Boing 737-500. Adapun pengerjaan perpanjangan runway mencapai 250 meter persegi. Sehingga Bandara Silangit nantinya memiliki landasan pacu 2.650 meter persegi.
“Dari segi ketersediaan lahan sudah sangat memadai, saat ini kami menguasai sekitar 142 hektare lahan di sekitar bandara. Dan kami menargetkan pada tahun 2019, landasan pacu menjadi 3.000 meter. Sehingga lebih maksimal dalam pelayanan penerbangan,” terangnya kepada KORAN SINDO MEDAN, Senin (27/2/2017).
Hotasi menjelaskan dari aspek kontrak sendiri, perpanjangan landasan pacu ditarget selesai Desember 2017. Namun ada permintaan dari Kantor Staf Presiden (KSP) agar diselesaikan September tahun ini. “Jadi kami terus melakukan pengerjaan dan percepatan. Karena target kontrak kami Desember. Namun apabila memungkinkan khususnya dari aspek cuaca maka akan kami selesaikan September tahun ini,” ujarnya.
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan mengatakan Pemkab Taput sangat mendukung percepatan pengembangan Bandara Silangit. Bahkan seluruh tahapan demi tahapan akan di dukung oleh pihak Pemkab Taput. Nikson mengatakan bahwa tidak ada kendala terkait lahan Bandara Silangit. Hal ini dibuktikan dengan SK Menhut dan telah menjadi aset Pemkab Taput.
Pemkab Taput akan konsisten menjadi pintu masuk Danau Toba, serta sudah melakukan berbagai program untuk percepatan pengembangan kawasan. Termasuk program 'zero keramba' demi kelestarian dan kebersihan Danau Toba.
"Sesuai konsep 'One Vilage One Product' hendaknya Muara menjadi pintu gerbang Danau Toba, hal ini didukung dengan rencana Bandara Internasional Silangit dan juga sesuai letak geografis yang berada di tengah-tengah kawasan Tapanuli," katanya.
Nikson mengharapkan agar semua lokasi bandara ditutup pagar dan juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana induk pembangunan bandara serta informasi peta lokasi. “Pemkab siap memfasilitas komunikasi dengan masyarakat. Sehingga setiap proses demi proses pengembangan Bandara Silangit dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Kepala Bandara Silangit, Hotasi Manalu mengatakan saat ini panjang landasan pacu di bandara Danau Toba 2.400 meter persegi serta mampu melayani pesawat berbadan lebar jenis Boing 737-500. Adapun pengerjaan perpanjangan runway mencapai 250 meter persegi. Sehingga Bandara Silangit nantinya memiliki landasan pacu 2.650 meter persegi.
“Dari segi ketersediaan lahan sudah sangat memadai, saat ini kami menguasai sekitar 142 hektare lahan di sekitar bandara. Dan kami menargetkan pada tahun 2019, landasan pacu menjadi 3.000 meter. Sehingga lebih maksimal dalam pelayanan penerbangan,” terangnya kepada KORAN SINDO MEDAN, Senin (27/2/2017).
Hotasi menjelaskan dari aspek kontrak sendiri, perpanjangan landasan pacu ditarget selesai Desember 2017. Namun ada permintaan dari Kantor Staf Presiden (KSP) agar diselesaikan September tahun ini. “Jadi kami terus melakukan pengerjaan dan percepatan. Karena target kontrak kami Desember. Namun apabila memungkinkan khususnya dari aspek cuaca maka akan kami selesaikan September tahun ini,” ujarnya.
Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan mengatakan Pemkab Taput sangat mendukung percepatan pengembangan Bandara Silangit. Bahkan seluruh tahapan demi tahapan akan di dukung oleh pihak Pemkab Taput. Nikson mengatakan bahwa tidak ada kendala terkait lahan Bandara Silangit. Hal ini dibuktikan dengan SK Menhut dan telah menjadi aset Pemkab Taput.
Pemkab Taput akan konsisten menjadi pintu masuk Danau Toba, serta sudah melakukan berbagai program untuk percepatan pengembangan kawasan. Termasuk program 'zero keramba' demi kelestarian dan kebersihan Danau Toba.
"Sesuai konsep 'One Vilage One Product' hendaknya Muara menjadi pintu gerbang Danau Toba, hal ini didukung dengan rencana Bandara Internasional Silangit dan juga sesuai letak geografis yang berada di tengah-tengah kawasan Tapanuli," katanya.
Nikson mengharapkan agar semua lokasi bandara ditutup pagar dan juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang rencana induk pembangunan bandara serta informasi peta lokasi. “Pemkab siap memfasilitas komunikasi dengan masyarakat. Sehingga setiap proses demi proses pengembangan Bandara Silangit dapat berjalan dengan baik,” katanya.
(ven)