Kemendag Agresif Tingkatkan Ekspor Produk Sulsel
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) makin agresif berupaya mendorong peningkatan ekspor (khususnya produk-produk unggulan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sinergi implementatif antara pemerintah pusat dan daerah, perwakilan Indonesia di luar negeri serta pelaku usaha Provinsi Sulawesi Selatan terus dilakukan.
Sinergi seperti ini diharapkan mampu mencapai target ekspor nonmigas nasional sebesar USD138,7 miliar atau naik 5,63?". dari perolehan tahun lalu.
“Melalui forum ini, Kemendag akan menyinergikan suplai komoditas unggulan Provinsi Sulawesi Selatan dengan permintaan pasar dunia yang dimiliki oleh para perwakilan perdagangan berupa informasi pasar yang komprehensif dan perkembangan terkini, khususnya di negara akreditasi masing-masing perwakilan,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (28/2/2017).
Lebih lanjut diterangkan Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi ekspor yang besar. Pada tahun 2015, Sulawesi Selatan menyumbang 1,07% dari total ekspor nonmigas Indonesia dan menduduki peringkat ke-16 nasional.
Tetapi, ekspor provinsi ini menurun pada tahun 2016 seiring dengan menurunnya harga komoditas di pasar internasional. Namun demikian, neraca perdagangan nonmigas Provinsi Sulawesi Selatan masih menunjukkan surplus USD424 juta tahun 2016.
Sumber kekayaan alam Sulawesi Selatan yang berorientasi ekspor didominasi produk tanaman pangan, perikanan, dan perkebunan. “Komoditas ini memiliki potensi yang harus terus dikembangkan, mengingat komoditas pangan adalah salah satu isu global yang strategis. Di sisi lain, ekspor komoditas ini sangat rentan karena harganya fluktuatif,” papar Arlinda.
Sinergi seperti ini diharapkan mampu mencapai target ekspor nonmigas nasional sebesar USD138,7 miliar atau naik 5,63?". dari perolehan tahun lalu.
“Melalui forum ini, Kemendag akan menyinergikan suplai komoditas unggulan Provinsi Sulawesi Selatan dengan permintaan pasar dunia yang dimiliki oleh para perwakilan perdagangan berupa informasi pasar yang komprehensif dan perkembangan terkini, khususnya di negara akreditasi masing-masing perwakilan,” ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Arlinda melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (28/2/2017).
Lebih lanjut diterangkan Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang memiliki potensi ekspor yang besar. Pada tahun 2015, Sulawesi Selatan menyumbang 1,07% dari total ekspor nonmigas Indonesia dan menduduki peringkat ke-16 nasional.
Tetapi, ekspor provinsi ini menurun pada tahun 2016 seiring dengan menurunnya harga komoditas di pasar internasional. Namun demikian, neraca perdagangan nonmigas Provinsi Sulawesi Selatan masih menunjukkan surplus USD424 juta tahun 2016.
Sumber kekayaan alam Sulawesi Selatan yang berorientasi ekspor didominasi produk tanaman pangan, perikanan, dan perkebunan. “Komoditas ini memiliki potensi yang harus terus dikembangkan, mengingat komoditas pangan adalah salah satu isu global yang strategis. Di sisi lain, ekspor komoditas ini sangat rentan karena harganya fluktuatif,” papar Arlinda.
(akr)