Darmin: Turunnya Perekonomian China Tak Pengaruhi Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pemangkasan target pertumbuhan ekonomi China dalam Kongres Rakyat Nasional RRC sebesar 6,5% tidak akan mempengaruhi Indonesia.
Menurut Darmin, sejatinya ekonomi China cenderung melambat imbas dari kebijakan Presiden AS Donald Trump. Sehingga kata Darmin, hal itu tidak berpengaruh signifikan terhadap ekonomi Indonesia.
"Sebetulnya ekonomi China itu cenderung melambat setelah Amerika. Selama ini orang Indonesia sudah banyak yang memikirkan bagaimana dampak kebijakan Trump ke Indonesia, tapi rupanya dampaknya ke sana dulu (ke China). Mungkin ke kita ada dampaknya tapi sedikit karena turunnya China tidak besar," ungkap Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (6/3/2017).
Lebih lanjut Darmin mengungkapkan, untuk kegiatan ekspor dan industri, pergerakannya akan tetap, dan kalaupun turun, itu tidak akan mempengaruhi neraca perdagangan Indonesia.
"Ekspor kita ke China itu tetap saja komposisinya, ada industri, ada hasil tambang, hasil sumber daya alam, tetap banyak tapi tidak termasuk besarlah dengan pertumbuhan turun 6,7% ke 6,5%," tandasnya.
Menurut Darmin, sejatinya ekonomi China cenderung melambat imbas dari kebijakan Presiden AS Donald Trump. Sehingga kata Darmin, hal itu tidak berpengaruh signifikan terhadap ekonomi Indonesia.
"Sebetulnya ekonomi China itu cenderung melambat setelah Amerika. Selama ini orang Indonesia sudah banyak yang memikirkan bagaimana dampak kebijakan Trump ke Indonesia, tapi rupanya dampaknya ke sana dulu (ke China). Mungkin ke kita ada dampaknya tapi sedikit karena turunnya China tidak besar," ungkap Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (6/3/2017).
Lebih lanjut Darmin mengungkapkan, untuk kegiatan ekspor dan industri, pergerakannya akan tetap, dan kalaupun turun, itu tidak akan mempengaruhi neraca perdagangan Indonesia.
"Ekspor kita ke China itu tetap saja komposisinya, ada industri, ada hasil tambang, hasil sumber daya alam, tetap banyak tapi tidak termasuk besarlah dengan pertumbuhan turun 6,7% ke 6,5%," tandasnya.
(ven)