Syarat Sektor Industri Dapat Tumbuh dengan Baik
A
A
A
JAKARTA - Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Kemenperin Mujiyono mengatakan, sektor industri akan tumbuh dengan baik apabila didukung oleh tiga hal, yaitu investasi, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM).
"Tiga unsur itu yang bisa mempercepat mendorong sektor industri," ujarnya, dalam siaran pers, Minggu (19/3/2017).
Mujiyono memaparkan, untuk mencapai sasaran dalam menciptakan SDM industri yang kompeten, Kemenperin melakukan pembinaan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang link and match dengan industri.
"Terdapat empat program strategis yang sedang dijalankan, yaitu pengembangan pendidikan vokasi industri, pengembangan pelatihan industri berbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1, pemagangan industri, dan sertifikasi kompetensi," jelasnya.
Mujiyono melanjutkan, seluruh SMK di bawah binaan Kemenperin memiliki spesialisasi, berbasis kompetensi serta link and match dengan industri. Selain itu, didukung dengan sarana dan prasarana yang lengkap dan modern.
“Misalnya, ada ruang workshop, laboratorium dan pabrik mini atau teaching factory,” katanya.
Saat ini, Kemenperin memiliki sembilan SMK, antara lain di Banda Aceh dengan spesialisasi pengolahan produk berbasis kelapa sawit, Bandar Lampung spesialisasi pengolahan karet dan singkong, Yogyakarta spesialisasi proses produksi minyak atsiri, Pontianak spesialisasi teknik mesin dan kimia, serta Makassar spesialisasi pengolahan kakao.
Kemudian, terdapat sembilan Politeknik dan satu Akademi Komunitas dengan beragam spesialisasi pendidikan, di antaranya berbasis teknologi industri pangan, komponen kendaraan, kimia, produk kulit, tekstil, dan pengolahan logam.
Mujiyono mengungkapkan, ke depan politeknik dan akademi komunitas akan didirikan mendekati kawasan industri karena untuk memudahkan proses penyerapan tenaga kerjanya.
"Kami juga mengembangkan spesialisasinya sesuai kawasan industri tersebut. Misalnya, tahun 2018, politeknik khusus minyak sawit akan dibangun di kawasan industri Dumai, Riau, dan Politeknik khusus baja di kawasan industri Batulicin, Kalimantan Selatan," tandasnya.
"Tiga unsur itu yang bisa mempercepat mendorong sektor industri," ujarnya, dalam siaran pers, Minggu (19/3/2017).
Mujiyono memaparkan, untuk mencapai sasaran dalam menciptakan SDM industri yang kompeten, Kemenperin melakukan pembinaan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang link and match dengan industri.
"Terdapat empat program strategis yang sedang dijalankan, yaitu pengembangan pendidikan vokasi industri, pengembangan pelatihan industri berbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1, pemagangan industri, dan sertifikasi kompetensi," jelasnya.
Mujiyono melanjutkan, seluruh SMK di bawah binaan Kemenperin memiliki spesialisasi, berbasis kompetensi serta link and match dengan industri. Selain itu, didukung dengan sarana dan prasarana yang lengkap dan modern.
“Misalnya, ada ruang workshop, laboratorium dan pabrik mini atau teaching factory,” katanya.
Saat ini, Kemenperin memiliki sembilan SMK, antara lain di Banda Aceh dengan spesialisasi pengolahan produk berbasis kelapa sawit, Bandar Lampung spesialisasi pengolahan karet dan singkong, Yogyakarta spesialisasi proses produksi minyak atsiri, Pontianak spesialisasi teknik mesin dan kimia, serta Makassar spesialisasi pengolahan kakao.
Kemudian, terdapat sembilan Politeknik dan satu Akademi Komunitas dengan beragam spesialisasi pendidikan, di antaranya berbasis teknologi industri pangan, komponen kendaraan, kimia, produk kulit, tekstil, dan pengolahan logam.
Mujiyono mengungkapkan, ke depan politeknik dan akademi komunitas akan didirikan mendekati kawasan industri karena untuk memudahkan proses penyerapan tenaga kerjanya.
"Kami juga mengembangkan spesialisasinya sesuai kawasan industri tersebut. Misalnya, tahun 2018, politeknik khusus minyak sawit akan dibangun di kawasan industri Dumai, Riau, dan Politeknik khusus baja di kawasan industri Batulicin, Kalimantan Selatan," tandasnya.
(dmd)