Paket Kebijakan Ekonomi Ke-15 untuk Turunkan Biaya Logistik
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Koordinator bidang Perekonomian berencana meluncurkan paket kebijakan ekonomi jilid 15. Isinya mengenai logistik. Pemerintah memilih logistik karena sadar akan high cost logistic di Indonesia yang masih terjadi hingga saat ini.
Namun, Sekretaris Menko Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuo membantah bila paket kebijakan jilid 15 akan diumumkan hari ini. Lukita mengungkapkan paket kebijakan ekonomi anyar itu masih terus dibahas.
"Paketnya sedang disiapkan intensif karena ini lintas kementerian. Pemerintah mengambil kebijakan ini lantaran biaya logisitik di Indonesia masih tinggi. Di pelabuhan, kita masih belum optimal jadi harus dipercepat," kata Lukita, Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Untuk itu, Kemenko Perekonomian ingin membahas lebih dalam paket kebijakan ke-15 karena menyangkut tentang Keputusan Presiden dan Peraturan Menteri.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan koordinasi di Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan dan kementerian terkait lainnya, agar paket ini bisa cepat mengurangi biaya logistik.
Ketika ditanya soal berapa persen biaya logistik dapat turun oleh kebijakan ini, Lukita enggan berandai-andai. Dia menilai hal tersebut bukan yang mudah dan bisa asal sebut untuk perkiraan penurunannya.
"Bukan hal mudah, kami enggak bisa asal sebut. Tapi kami yakini ini akan turunkan biaya. Masalah berapanya, tentu tergantung paketnya," pungkasnya.
Namun, Sekretaris Menko Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuo membantah bila paket kebijakan jilid 15 akan diumumkan hari ini. Lukita mengungkapkan paket kebijakan ekonomi anyar itu masih terus dibahas.
"Paketnya sedang disiapkan intensif karena ini lintas kementerian. Pemerintah mengambil kebijakan ini lantaran biaya logisitik di Indonesia masih tinggi. Di pelabuhan, kita masih belum optimal jadi harus dipercepat," kata Lukita, Jakarta, Selasa (21/3/2017).
Untuk itu, Kemenko Perekonomian ingin membahas lebih dalam paket kebijakan ke-15 karena menyangkut tentang Keputusan Presiden dan Peraturan Menteri.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan koordinasi di Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan dan kementerian terkait lainnya, agar paket ini bisa cepat mengurangi biaya logistik.
Ketika ditanya soal berapa persen biaya logistik dapat turun oleh kebijakan ini, Lukita enggan berandai-andai. Dia menilai hal tersebut bukan yang mudah dan bisa asal sebut untuk perkiraan penurunannya.
"Bukan hal mudah, kami enggak bisa asal sebut. Tapi kami yakini ini akan turunkan biaya. Masalah berapanya, tentu tergantung paketnya," pungkasnya.
(ven)