Darmin Tidak Mau Main Tebak-tebakan soal Pemeringkatan S&P
A
A
A
JAKARTA - Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's Financial Services LLC (S&P) bakal melakukan penilaian tentang rating investasi di Indonesia. Kabarnya, lembaga yang bermarkas di New York ini, pada Kamis ini akan bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Menanggapi pemeringkatan S&P, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, semua pihak memang menunggu hasil rating investasi Indonesia. Karena semakin tinggi ratingnya, maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan investor kepada Indonesia. Meski demikian, belum bisa diprediksi peringkatnya dan Darmin meminta untuk tidak main tebak-tebakan.
"Itu tebak-tebakan begitu enggak lucu. Dibilang iya (meningkat) nanti dibilang jemawa, enggak dibilang meningkat, disangka pesimis," kata dia di Jakarta, Kamis (23/3/2017).
Darmin lalu melanjutkan, tidak ada alasan untuk tidak menaikkan rating Indonesia. Memang, lembaga internasional tersebut yang memutuskan, namun pemerintah nampaknya optimis akan kenaikan tersebut.
"Kita sudah tunjukkan bahwa tidak ada alasan lagi tidak menaikkan rating Indonesia. Keputusan di mereka, cuma kemarin yang mereka banyak terangkan itu soal reformasi fiskal, mengapa fiskal? Tahun lalu kita memang ada masalah. Tahun lalu mereka memang mengkritisi soal itu," ungkap dia.
Sekarang, dalam penilaiannya, tim S&P nampaknya ingin tau lebih. Namun dalam pertemuan beberapa waktu lalu, Darmin tidak bisa menjelaskan semuanya karena waktunya pendek.
"Tapi secara garis besar kita sudah jelaskan dan mereka sudah melihat dan mengerti. Ada juga pertanyaan soal balance of payment," pungkasnya.
Menanggapi pemeringkatan S&P, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, semua pihak memang menunggu hasil rating investasi Indonesia. Karena semakin tinggi ratingnya, maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan investor kepada Indonesia. Meski demikian, belum bisa diprediksi peringkatnya dan Darmin meminta untuk tidak main tebak-tebakan.
"Itu tebak-tebakan begitu enggak lucu. Dibilang iya (meningkat) nanti dibilang jemawa, enggak dibilang meningkat, disangka pesimis," kata dia di Jakarta, Kamis (23/3/2017).
Darmin lalu melanjutkan, tidak ada alasan untuk tidak menaikkan rating Indonesia. Memang, lembaga internasional tersebut yang memutuskan, namun pemerintah nampaknya optimis akan kenaikan tersebut.
"Kita sudah tunjukkan bahwa tidak ada alasan lagi tidak menaikkan rating Indonesia. Keputusan di mereka, cuma kemarin yang mereka banyak terangkan itu soal reformasi fiskal, mengapa fiskal? Tahun lalu kita memang ada masalah. Tahun lalu mereka memang mengkritisi soal itu," ungkap dia.
Sekarang, dalam penilaiannya, tim S&P nampaknya ingin tau lebih. Namun dalam pertemuan beberapa waktu lalu, Darmin tidak bisa menjelaskan semuanya karena waktunya pendek.
"Tapi secara garis besar kita sudah jelaskan dan mereka sudah melihat dan mengerti. Ada juga pertanyaan soal balance of payment," pungkasnya.
(ven)