Jisdor BI: Rupiah Perkasa 15 Poin ke Rp13.314/USD

Senin, 27 Maret 2017 - 10:38 WIB
Jisdor BI: Rupiah Perkasa...
Jisdor BI: Rupiah Perkasa 15 Poin ke Rp13.314/USD
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada Senin (27/3/2017) naik melanjutkan tren positif di akhir pekan. Rupiah di indeks Bloomberg pada hari ini dibuka menguat 19 poin atau 0,14% ke posisi Rp13.308 per USD.

Sebelumnya, di akhir pekan lalu, mata uang Garuda berada di level Rp13.327 per USD. Pergerakan rupiah pada Jumat (24/3) berada di kisaran level Rp13.315-Rp13.336/USD.

Adapun di indeksYahoo Finance, Senin ini, rupiah juga menguat dengan naik 23 poin atau 0,17% ke Rp13.301 per USD. Sebelumnya rupiah pada akhir pekan ditutup di level Rp13.324 per USD.

Rupiah menguat di saat indeks dolar AS melemah, setelah pasar mempertanyakan keberlanjutan kebijakan Presiden AS Donald Trump, antara lai reformasi pajak, mengerek infrastruktur.

Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, Senin (27/3), rupiah diperdagangkan di Rp13.299 per USD atau terapresiasi 31 poin dari posisi Jumat lalu di Rp13.330 per USD.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah hari ini dipatok perkasa 15 poin ke Rp13.314 per USD, dibanding posisi Jumat akhir pekan di level Rp13.329 per USD.

Perkasanya rupiah ini seiring dengan tumpahnya dolar AS di perdagangan Asia pada Senin ini. Mengutip dari Reuters, Senin (27/3), indeks dolar terhadap yen Jepang jatuh ke 110,78, lebih rendah dibanding posisi akhir pekan di level 110,83.

Adapun indeks USD yang mengukur greeenbcak terhadap sekaranjang mata uang utama turun 0,17% ke 99,454 DXY. Alhasil euro melompat 0,37% ke posisi USD1,0846 EUR.

Melemahnya dolar karena investor cemas tentang kemungkinan stimulus fiskal AS akan dipatahkan di Kongres, menyusul kekalahan dari paket kesehatan Presiden Donald Trump. Pedagang mengatakan pasar khawatir prospek pemotongan pajak AS dan belanja infrastruktur akan digagalkan.

"Ada persepsi luas bahwa kegagalan RUU Kesehatan Donald Trump untuk menggantikan Obamacare akan berlanjut pada agenda Trump lainnya," kata Kepala Ekonom RBC Capital Markets Tom Porcelli.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0911 seconds (0.1#10.140)