Rupiah Dibuka Mixed Saat USD Goyah Lawan Yen
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka mixed, setelah memperlihatkan tren penurunan awal pekan kemarin. Mata uang Garuda mencoba menguat, meski belum mampu memanfaatkan goyahnya USD terhadap Yen Jepang.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka melemah ke level Rp13.326/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.324/USD.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah pada awal perdagangan berada di posisi negatif yakni Rp13.328/USD atau mulai memburuk dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.325/USD. Pergerakan rupiah hari ini berada pada kisaran level Rp13.322-Rp13.331/USD.
Sementara berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah di awal perdagangan terlihat mencoba bangkit pada level Rp13.320/USD. Posisi ini sedikit lebih baik dari penutupan awal pekan kemarin Rp13.332/USD.
Posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada pagi ini juga menunjukkan penguatan tipis di level Rp13.318/USD atau sedikit membaik dari posisi kemarin Rp13.320/USD. Rupiah bergerak dengan kisaran harian Rp13.318-Rp13.327/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Selasa (4/4/2017) USD mulai goyah melawan yen pada perdagangan hari ini, ketika investor masih memantau pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping. Apalagi kemarin terjadi ledakan pada stasiun kereta bawah tanah St. Petersburg, Rusia untuk jadi sentimen negatif.
Tercatat USD mencegah kerugian semalam dan turun 0,15% pada level 110.685 terhadap yen, untuk menjadi yang terendah dalam sepekan. Sedangkan euro cenderung stabil pada posisi 1.0666 terhadap USD, usai naik hanya sekitar 0,2% pada sesi sebelumnya.
Pergerakan mendatar juga diperlihatkan dolar Australia di level 0.7605 saat melawan USD, setelah sempat terus menyusut selama dua pekan. Pounds sedikit berubah di level 1.2489, usai jatuh 0,7% ketika data manufaktur Inggris kehilangan momentum bulan lalu untuk menjadi sinyal kemungkinan kehilangan dorongan ekonomi.
Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka melemah ke level Rp13.326/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.324/USD.
Data Bloomberg menunjukkan rupiah pada awal perdagangan berada di posisi negatif yakni Rp13.328/USD atau mulai memburuk dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.325/USD. Pergerakan rupiah hari ini berada pada kisaran level Rp13.322-Rp13.331/USD.
Sementara berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah di awal perdagangan terlihat mencoba bangkit pada level Rp13.320/USD. Posisi ini sedikit lebih baik dari penutupan awal pekan kemarin Rp13.332/USD.
Posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada pagi ini juga menunjukkan penguatan tipis di level Rp13.318/USD atau sedikit membaik dari posisi kemarin Rp13.320/USD. Rupiah bergerak dengan kisaran harian Rp13.318-Rp13.327/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Selasa (4/4/2017) USD mulai goyah melawan yen pada perdagangan hari ini, ketika investor masih memantau pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping. Apalagi kemarin terjadi ledakan pada stasiun kereta bawah tanah St. Petersburg, Rusia untuk jadi sentimen negatif.
Tercatat USD mencegah kerugian semalam dan turun 0,15% pada level 110.685 terhadap yen, untuk menjadi yang terendah dalam sepekan. Sedangkan euro cenderung stabil pada posisi 1.0666 terhadap USD, usai naik hanya sekitar 0,2% pada sesi sebelumnya.
Pergerakan mendatar juga diperlihatkan dolar Australia di level 0.7605 saat melawan USD, setelah sempat terus menyusut selama dua pekan. Pounds sedikit berubah di level 1.2489, usai jatuh 0,7% ketika data manufaktur Inggris kehilangan momentum bulan lalu untuk menjadi sinyal kemungkinan kehilangan dorongan ekonomi.
(akr)