Rumah Murah Pekerja Siap Dibangun di Solo

Rabu, 03 Mei 2017 - 22:44 WIB
Rumah Murah Pekerja Siap Dibangun di Solo
Rumah Murah Pekerja Siap Dibangun di Solo
A A A
SEMARANG - BPJS Ketenagakerjaan menggandeng Real Estat Indonesia(REI) Jawa Tengah dalam penyediaan rumah murah bagi pekerja. Pada tahap awal, sekitar 10 ribu rumah bakal dibangun di wilayah Solo.

"Dalam waktu dekat akan dibangun 10.000 unit di Sritex Solo, kemudian Surabaya, Batam, Medan dan beberapa daerah lain,” ujar Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto di sela-sela di sela Musda REI ke-12, Rabu (3/5/2017).

Pihaknya akan mengucurkan dana sebesar Rp5 triliun dengan target pembangunan 25.000 unit rumah. Sejak diimplementasikan pada bulan lalu, sejumlah pembiayaan telah dialokasikan pembangunan 6.000 unit rumah di Serpong, Banten.

BPJS Ketenagakerjaan, lanjut dia, juga menggelontorkan dana tersebut untuk sisi permintaan dari para peserta BPJS Ketenagakerjaan. Terdaftar sebagai peserta aktif minimal satu tahun, pekerja sudah bisa mendapatkan manfaat pembiayaan perumahan dengan bunga yang sangat rendah.

"Kami berusaha optimal agar para peserta menikmati manfaat yang dimiliki. Ini sudah menjadi komitmen dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat pekerja di Indonesia, khususnya dalam memiliki rumah sendiri,” katanya.

BPJS Ketenagakerjaan melakukan terobosan mempercepat implementasi Fasilitas Pembiayaan Perumahan Pekerja dengan menggaet pengembang perumahan, yaitu REI. Fasilitas pembiayaan perumahan tersebut merupakan bagian dari Manfaat Layanan Tambahan (MLT) yang diatur dalam Permenaker No 35 tahun 2016.

Dia menerangkan, perhitungan suku bunga mengacu pada ketentuan yang ditetapkan sesuai dengan BI Repo Rate (RR). Pembiayaan Rumah melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) non subsidi dan pinjaman uang muka, peserta atau debitur dikenakan suku bunga BI RR ditambah 3% per tahun dengan sistem anuitas tahunan sesuai perhitungan bank kerja sama.

Sementara suku bunga kredit pemilikan rumah subsidi mengacu pada ketentuan yang ditetapkan pemerintah, yaitu 5%, juga dengan sistem anuitas tahunan dari bank kerja sama.

Sedangkan, lanjut dia, para pengembang anggota REI yang membangun perumahan untuk pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan dapat mendapatkan fasilitas pembiayan kredit konstruksi. Tingkat suku bunga renda yang ditawarkan yaitu suku bunga BI RR ditambah 4% per tahun.

"Fasilitas ini diharapkan para pengembang khususnya REI lebih semangat membangun perumahan untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan," terangnya.

Dalam nota kesepahaman yang ditandangani Rabu (3/5), kedua belah pihak dapat melakukan koordinasi pada tingkat pusat, provinsi, kota dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Ketua Umum DPD REI, Soelaeman Soemawinata mengatakan, kerja sama bertujuan saling memberikan dukungan dalam kegiatan penyediaan rumah. "Dalam pembangunan ada empat bagian yang perlu dipenuhi yaitu permintaan, suplai, pembiayaan dan perijinan," katanya.

Dari segi permintaan, lanjut dia, telah bekerja sama dengan sejumlah instansi dan perusahaan. Segi suplai, sejumlah program telah diagendakan, diantaranya kerja sama antara pengembang daerah dan pengembang di Jakarta. Sedangkan dari segi pembiayaan, pihaknya kini tak hanya bekerjasama dengan perbankan, namun juga menggandeng non perbankan.

Diantaranya Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. "Kami ingin menggerakkan seluruh potensi pembiayaan dari berbagai unsur. Hal ini bertujuan agar program sejuta rumah bisa segera direalisasikan,” katanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5053 seconds (0.1#10.140)